WONOGIRI, sendang-wonogiri.id – Bertempat di Rumah Makan Rumpun Padi Resto, Wonoboyo, Puskesmas Wonogiri II menyelenggarakan kegiatan pertemuan lintas sektoral wilayah Kecamatan Wonogiri untuk pertama kali dimasa pandemi Covid-19, Selasa (25/8/2020) . Hadir dalam acara tersebut Kepala DKK Wonogiri, Camat Wonogiri, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA Kecamatan Wonogiri, Kepala Puskesmas Wonogiri II beserta staf, Lurah/Kades, Ketua TP PKK desa/kelurahan dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri II.
[caption id="attachment_7569" align="aligncenter" width="300"]
Kepala DKK Wonogiri, dr. Adhi Dharma saat menyampaikan informasi terkait perkembangan covid-19 pada rakor lintas sektoral, Rabu (25/8/2020) (Dok.desa – foto : AI)
[/caption]
Kepala DKK (Dinas Kesehatan Kabupaten) Wonogiri, dr. Adhi Dharma saat menghadiri rakor sektoral tersebut menyampaikan, bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, hendaknya ada inovasi dari desa/kelurahan dalam bentuk regulasi. Dapat berupa perdes atau surat edaran terkait disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Sebagai contoh ketika warga melakukan perjalanan jauh apalagi ke wilayah zona merah, ketika pulang harus dan wajib isolasi mandiri. Ini dapat dibuatkan aturan kemudian disosialisasikan kepada masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak, rutin cuci tangan adalah cara efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Camat Wonogiri, Joko Purwidyatmo, S.Sos saat memberikan sambutan menambahkan bahwa kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyangkut pengumpulan massa disarankan supaya diadakan pendekatan secara sosial budaya. “Warga yang akan melaksanakan hajatan pernikahan sementara tidak perlu mengundang banyak orang. Ini upaya mencegah penyebaran Covid-19,” katanya.
[caption id="attachment_7570" align="aligncenter" width="300"]
Forkompimcam Wonogiri mengikuti rakor lintas sektoral, Rabu (25/8/2020) (Dok.desa – foto : AI)
[/caption]
Pada rakor lintas sektoral tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri II, dr. Antik Istiqomah menyampaikan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Wonogiri sebelum maupun selama pandemi Covid-19. Diawali dengan profil Puskesmas Wonogiri II yang berdiri pada tahun 1978 menempati tanah seluas 675 m2, memiliki wilayah kerja seluas 6.330 Ha meliputi Desa Sendang, Kelurahan Wuryorejo, Kelurahan Giritirto, Kelurahan Giripurwo, Kelurahan Giriwono, dan Kelurahan Wonokarto.
Ia menambahkan selama masa pandemi Covid-19, Puskesmas Wonogiri II melakukan intervensi keluarga rawan melalui pelaksanaan PIS-PK (Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga) 5 kelurahan dan 1 desa di kecamatan Wonogiri). Hasilnya terdapat permasalahan kesehatan sebanyak 17 kasus yaitu Bumil Resti (Ibu hamil resiko tinggi) 7 orang, 1 anak gizi kurang, 1 anak down sindrom, 2 orang stroke, 5 anak dengan berat badan dibawah garis merah (BGM), dan lansia resti 1 orang.
“Selanjutnya kegiatan posyandu di masing-masing desa/kelurahan akan segera dimulai kembali di masa pandemi ini, namung penerapan protokol kesehatan akan diperketat. Kami sudah memberikan sosialisasi dan simulasi protokol kesehatan kepada kader posyandu. Diantaranya mempersiapkan tempat pelaksanaan posyandu sesuai protokol covid-19, pembagian tugas kader, berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan persiapan PMT (Pemberian Makanan Tambahan),” pungkasnya.