WONOGIRI, sendang-wonogiri.id — Pemdes (Pemerintah Desa) Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri saat ini tetap membuka area pemancingan sepanjang pinggiran Waduk Gajah Mungkur (WGM) yang masuk wilayah Desa Sendang. Namun warga yang ingin memancing wajib menerapkan protokol pencegahan penularan virus corona atau Covid-19, seperti mengenakan masker. Pemancing yang tak mengenakan masker diminta oleh Satgas Relawan Desa untuk pulang.
[caption id="attachment_7445" align="aligncenter" width="640"]
Area Plataran, Dusun Bendorejo, Desa Sendang menjadi salah satu lokasi favorit bagi para pemancing. (Dok.desa.id – Foto : adm)
[/caption]
Banyak spot pemancingan WGM di Sendang menjadi salah satu lokasi favorit para pemancing. Area pemancingan itu seperti Punden, Dusun Kedungareng dekat jembatan Kedungareng, Batangan, dan Plataran dekat kawasan budi daya ikan di Dusun Bendorejo.
Pantauan sendang-wonogiri.desa.id di spot Plataran, puluhan orang memancing menggunakan teknik uncalan/balangan/dasaran, yakni memancing dengan cara melemparkan umpan yang sudah diberi pemberat/timbel menggunakan joran teleskopik.
Ada pula yang memakai teknik nyobok atau memancing dengan cara berendam menggunakan joran tegek, tetapi hanya sedikit. Mayoritas pemancing mengenakan masker. Relawan desa yang meninjau lokasi mengimbau agar pemancing disiplin melaksanakan protokol yang ditentukan. Di lokasi tersebut terdapat spanduk yang menginformasikan aturan pemancing wajib memakai masker, jaga jarak, dan jaga kesehatan.
[caption id="attachment_7447" align="aligncenter" width="640"]
Spanduk-spanduk dipasang di area pemancingan agar para pemancing menerapkan protokol kesehatan. (Dok.desa.id – Foto : adm)
[/caption]
Kepala Desa Sendang Wonogiri, Sukamto, menyampaikan pihaknya tak melarang warga memancing dengan syarat harus disiplin menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Setiap pemancing harus menyadari pentingnya menerapkan protokol tersebut untuk kepentingan bersama.
[caption id="attachment_7446" align="aligncenter" width="640"]
Kades Sendang didampingi relawan desa mengadakan sidak di area plataran agar para pemancing menerapkan protokol kesehatan. (Dok.desa.id – Foto : adm)
[/caption]
Sebelum memancing dan menyentuh benda di lokasi mancing, pemancing harus mencuci tangan di tempat yang disediakan atau menggunakan hand sanitizer yang dibawa sendiri. Pemancing yang tak membawa masker lebih baik tidak memancing terlebih dahulu sebelum bisa menunjukkan dirinya mengenakan masker. Saat memancing harus menjaga jarak minimal satu meter dan tak saling kontak.
“Ada tim relawan desa yang secara berkala sidak [inspeksi mendadak] ke area pemancingan. Ini untuk memastikan pemancing menerapkan protokol. Beberapa hari lalu saya dan Pak Kapolres [AKBP Christian Tobing] secara langsung ke lokasi dan memberi imbauan-imbauan terkait pencegahan penularan Covid-19,” kata Kades.
Pemerintah Desa tak menutup area pemancingan karena mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan penyaluran hobi. Cukup banyak warga di Sendang membuka usaha yang konsumennya para pemancing, seperti warung makan, umpan ikan, dan toko alat pancing.
[caption id="attachment_7448" align="aligncenter" width="640"]
Kades Sendang terjun langsung untuk memberikan himbauan agar para pemancing menerapkan protokol kesehatan. (Dok.desa.id – Foto : adm)
[/caption]
Bahkan, usaha itu menjadi sumber pendapatan utama. Selain itu supaya tidak terjadi masalah sosial. Sukamto mengaku sebelumnya ada warga mempertanyakan kebijakan pelarangan memancing yang pernah diterapkan pada awal Covid-19 mewabah beberapa bulan lalu. Saat itu banyak pula warga dari berbagai daerah yang nekat memancing meski akses jalan diportal.
“Kami pikir memancing memang bisa mengobati stres. Saat tidak stres imunitas tubuh baik. Prinsipnya kami tak melarang orang memancing, tetapi lebih baik di rumah saja. Kalau mau memancing wajib melaksanakan protokol,” imbuh Kades. (adm)