Disusun oleh Ani Mustika (KKN-PPM UGM 2020)
Rongga mulut merupakan salah satu media perpindahan dan berkembangnya virus dan bakteri. Selain harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti memastikan menjaga kebersihan tangan, menerapkan etika batuk serta menggunakan masker ketika berada di luar ruangan, penting juga untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi ini. Mengapa kita perlu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut? Karena rongga mulut merupakan gerbang utama tempat masuknya makanan, sehingga harus dijaga kebersihannya untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi- fungsi organ tubuh. Menurut Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) RM Sri Hananto Seno dalam webinar Listerine, bahwa pada situasi pandemi ini, rongga mulut merupakan pintu gerbang masuknya virus sehingga memiliki resiko tinggi menularkan virus.
A. Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Menjaga kesehatan gigi dan mulut selama pandemi ini dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Hal ini karena gigi dan mulut yang sehat dapat menjaga kekebalan tubuh dan dapat melawan berbagai virus dan bakteri yang masuk melalui rongga mulut. Berikut ini adalah tips menjaga kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi :
-
Cegah penumpukan plak gigi Plak gigi merupakan sisa makanan yang menumpuk pada gigi yang lama kelamaan dapat menjadi karang gigi. Hal ini dapat terjadi karena kebersihan rongga mulut yang kurang baik. Bakteri yang dapat membantu proses pembentukan plak gigi dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh jika terjadi perdarahan di rongga mulut. Sehingga, bakteri plak dapat masuk ke dalam aliran darah dan menimbulkan berbagai penyakit, misalnya penyakit kardiovaskular (jantung), stroke, diabetes, serta penyakit pernapasan. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan rongga mulut dan mencegah plak gigi yaitu, menyikat gigi minimal 2 kali sehari (pada waktu setelah sarapan pagi, dan malam sebelum tidur), menggunakan obat kumur antiseptik tanpa alkohol atau dengan kadar alkohol yang rendah, penggunaan benang gigi, dan sebagainya.
-
Menyikat gigi dengan baik dan benar Waktu yang direkomendasikan untuk menyikat gigi yang baik adalah 2 kali sehari pada waktu setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur dengan durasi 2 menit. Pemilihan sikat gigi yang direkomendasikan yaitu bulu sikat yang lembut dan kepala sikat gigi yang tidak terlalu besar. Hal ini dimaksudkan agar kepala sikat gigi dapat menjangkau gigi bagian belakang agar semuanya menjadi bersih. Selain itu, gunakan juga pasta gigi yang mengandung fluoride untuk mencegah terbentuknya gigi berlubang.
-
Penggunaan benang gigi Bahan tambahan yang digunakan dalam membantu menjaga kebersihan rongga mulut yaitu penggunaan benang gigi. Benang gigi biasanya digunakan untuk membantu membersihkan sisa makanan yang berada di sela-sela gigi. Hal ini dikarenakan penggunaan sikat gigi dan pasta gigi terkadang belum membersihkan sela-sela gigi secara sempurna. Oleh karena itu, perlunya digunakan benang gigi ini untuk membantu membersihkan kebersihan rongga mulut.
-
Berkumur menggunakan obat kumur antiseptik Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) merekomendasikan berkumur dalam perawatan kebersihan rongga mulut. Karena berkumur dapat membantu menghilangkan sisa makanan yang terjebak di rongga mulut, untuk berkumur dapat menggunakan air bersih biasa, atau dapat menggunakan obat kumur antiseptik yang rendah atau non alkohol. Berkumur dengan obat kumur antiseptik dapat dilakukan setelah sikat gigi untuk menjaga kebersihan rongga mulut. Berkumur ini dapat mengurangi plak gigi, mencegah karang gigi, mencegah bau mulut, serta menjaga kesehatan gusi.
-
Menggunakan masker Selalu gunakanlah masker ketika beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Masker dapat melindungi rongga mulut dari polusi serta berbagai virus dan bakteri. Ganti masker apabila masker sudah basah atau telah digunakan lebih dari 4 jam.
-
Konsultasi/ Mengunjungi dokter gigiPemeriksaan gigi direkomendasikan setiap 6 bulan sekali, namun pada masa pandemi covid-19 ini konsultasi atau kunjungan ke dokter gigi disarankan untuk ditunda terlebih dahulu, kecuali pada keadaan darurat seperti terjadi perdarahan terus menerus, terjadi pembengkakan dan nyeri yang tak tertahankan, gigi lepas, atau pada pengguna alat ortodontik yang lepas. Apabila harus ke dokter gigi karena keadaan darurat tersebut, pastikan klinik atau rumah sakit beserta tenaga kesehatan gigi harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, misalnya dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap. Konsultasi dengan dokter gigi juga dapat dilakukan melalui media sosial yang dimiliki yaitu secara daring/online. Sehingga konsultasi tetap dapat dilaksanakan agar tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut.
B. Nutrisi yang Berperan dalam Menunjang Kesehatan Gigi dan Mulut
Nutrisi merupakan salah satu komponen yang penting dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Beberapa jenis nutrien yang berperan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut antara lain, kalsium, fosfor, fluor, serta vitamin D. Nutrien ini berperan dalam pembentukan struktur gigi. Selain itu vitamin C dan beberapa jenis vitamin lainnya juga dapat menjaga kesehatan mukosa mulut dengan cara melalui pembentukan kolagen. Apabila terjadi kekurangan makronutrien atau mikronutrien juga dapat menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut.
Selain itu, pola asupan nutrisi yang kurang baik, ternyata dapat menimbulkan masalah pada kesehatan gigi dan mulut. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering dan banyak dialami oleh masyarakat yaitu karies gigi (gigi berlubang). Makanan yang seperti apa yang dapat menimbulkan gigi berlubang? yaitu makanan kariogenik. Makanan kariogenik yaitu makanan yang mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi oleh mikroorganisme, misalnya permen, makanan manis, makanan cepat saji, serta soda. Sehingga jika kebersihan mulut kurang dan konsumsi makanan tersebut tidak terkontrol, maka sisa makanan-makanan tersebut akan menetap lebih lama di rongga mulut yang kemudian akan menurunkan pH saliva (air liur) di bawah 5,5 sehingga keadaan rongga mulut menjadi asam dan memicu terjadinya demineralisasi email gigi dan akan menyebabkan timbulnya karies gigi. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyakit-penyakit di dalam rongga mulut, sangat diperlukannya kesadaran kita untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dan asupan nutrisi yang akan dikonsumsi.
C. Langkah yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Masalah Gigi dan Mulut terkait nutrisi : Pencegahan karies gigi (gigi berlubang) terkait nutrisi yang dapat dilakukan antara lain,
-
Menghindari kebiasaan mengonsumsi makanan yang bersifat kariogenik (pemicu karies), misalnya makanan yang manis dan mengandung gula tinggi, sirup, minuman bersoda, permen, coklat, kue, dan sebagainya.
-
Melakukan pengaturan pola diet, kebiasaaan, dan olahraga yang teratur.
-
Menerapkan kebiasaan pola makanan teratur sesuai jadwal dan mengurangi mengonsumsi makanan ringan di antara waktu makan.
-
Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi kalsium, fosfor, dan vitamin D.
[caption id="attachment_7436" align="aligncenter" width="276"]
Ilustrasi beberapa makanan yang mengandung vit. D, fosfor, sumber : gooddoctor.co.id[/caption]
Selain faktor nutrisi, juga perlu diperhatikan kebersihan rongga mulut untuk membantu mencegah timbulnya penyakit gigi dan mulut salah satunya yaitu dengan cara menyikat gigi dengan baik dan benar (minimal 2 kali sehari pada waktu sehabis sarapan dan malam sebelum tidur).
DAFTAR PUSTAKA
Cnnindonesia.com, (6 Juli 2020), Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi, Diakses pada 24 Juli 2020, dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200703143015-255-520552/cara-menjaga-kesehatan-gigi-dan-mulut-di-masa-pandemi.
Firmansyah, I., 2020, Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut Selama Masa Pandemi Covid- 19, https://www.yesdok.com/id/article/pentingnya-kesehatan-gigi-dan-mulut-selama-masa-pandemi-covid19/#/2020/07/24, (24 Juli 2020).
Hendarto, A., 2015, Nutrition and Dental-Oral Health in Children, Sari Pediatri, 17(1): 71- 75.