WONOGIRI, sendang-wonogiri.id │ Bertempat di ruang pertemuan TP PKK Desa Sendang, Pemerintah Desa (Pemdes) Sendang menyelenggarakan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) data kemiskinan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, Kamis (2/1/2020). Musrenbang data kemiskinan yang dimulai pukul 19.30 WIB tersebut dihadiri oleh Kades & perangkat Desa Sendang, BPD, LPM, Ketua RW, Ketua RT, perwakilan dusun se-Desa Sendang, Ari Setiawan (perwakilan Dinsos Wonogiri) dan Zakaria beserta tim dari Yayasan Jerami Surakarta.
[caption id="attachment_6392" align="aligncenter" width="300"]
Desa Sendang menyelenggarakan musrenbang data kemiskinan dengan melibatkan partisipasi aktif warga, Kamis (2/1) (Dok.desa.id – Foto : Tanti)
[/caption]
“Musrenbang data kemiskinan ini diselenggarakan setelah selesainya serangkaian uji publik data kemiskinan di tujuh RW (12 dusun). Kami mewakili tim fasilitator lokal (faslok) desa Sendang mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif seluruh warga yang berkenan hadir dalam uji publik tingkat RW dan mencermati bersama-sama data kemiskinan PBDT dari Dinas Sosial. Malam ini kita memasuki forum tertinggi untuk menentukan daftar calon sementara warga miskin,” jelas Agung Susanto, selaku ketua fasilitator tingkat desa saat memberikan sambutan pada musrenbang data kemiskinan, Kamis (2/1).
Baca Juga
Pada musrenbang data kemiskinan ini, fasilitator membagikan copian Daftar Hasil Uji Publik tingkat RW/Dusun khususnya data yang layak dikatakan miskin dalam PBDT (Pembaharuan Basis Data Terpadu) semester I tahun 2019 dan usulan baru warga miskin kepada seluruh peserta. Data hasil uji publik tingkat RW/Dusun ditampilkan dalam slide proyektor sehingga semua peserta musrenbang dapat mencermati bersama-sama.
[caption id="attachment_6393" align="aligncenter" width="300"]
Peserta musrenbang mencermati data daftar warga miskin hasil uji publik tingkat RW/Dusun. (Dok.desa.id – Foto : Tanti)
[/caption]
Agung Susanto, selaku ketua fasilitator tingkat Desa Sendang membacakan daftar warga yang masih layak disebut miskin berdasarkan PBDT 2019 dan semua peserta secara aktif memberikan penilaian/klarifikasi atas kelayakan data tersebut. Data ditampilkan mulai dari RW VII hingga RW I. “Semua peserta berhak memberikan penilaian dalam data sementara warga miskin ini meskipun warga miskin tersebut bukan warga RWnya, tapi sampaikan pula alasannya,” jelas Agung Susanto saat memandu pencermatan data.
Setelah melalui penilaian dan pencermatan oleh peserta musrenbang data kemiskinan, dari data awal PBDT sebanyak 245 KK warga miskin ternyata yang masih Layak Miskin tinggal 138 KK. Sementara 102 KK dinyatakan sudah tidak layak miskin, 1 KK sudah tidak berdomisili di Desa Sendang, 4 meninggal dan usulan baru sebanyak 63 KK.
[caption id="attachment_6394" align="aligncenter" width="300"]
Fasilitator desa, Agung Susanto memandu peserta musrenbang untuk mencermati data daftar warga miskin hasil uji publik tingkat RW/Dusun yang ditayangkan pada slide proyektor. (Dok.desa.id – Foto : Arini)
[/caption]
Sukamto Priyowiyoto selaku Kepala Desa Sendang mengatakan dengan hasil data terbaru daftar kemiskinan di Desa Sendang ia berharap dapat menjadi acuan dalam menentukan program pengentasan kemiskinan. Setelah tahun 2019 ia membuat program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) KK Miskin sebanyak 22 unit (19 unit melalui APBDes dan 3 unit melalui CSR), tahun 2020 ia akan melanjutkan rehab RTLH sebanyak 10 unit.
Zakaria, dari Yayasan Jerami (Jejaring Rakyat Miskin) Surakarta saat mengikuti musrenbang data kemiskinan di Sendang mengatakan bahwa melalui uji publik tingkat RW dan musrenbang tingkat desa diperoleh data KK miskin yang riil di desa. Untuk mengurangi angka kemiskinan dibutuhkan koordinasi dan kerjasama dari semua elemen. “Kita berharap semua OPD (Organisasi Perangkat Daerah) bisa keroyokan (bekerjasama) mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai program dengan data yang sama,” pungkasnya. (adm)