WONOGIRI, Pemerintah Desa Sendang menerima kunjungan studi banding dari lima desa (Kepuhsari, Bero, Gunungan, Karanglor, dan Pijiharjo), Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (14/12) pukul 08.30 WIB. Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto beserta perangkat desa menerima secara langsung kedatangan rombongan di ruang pertemuan TP PKK Desa Sendang.
[caption id="attachment_6366" align="aligncenter" width="300"]
Rombongan peserta studi banding dari 5 desa se-Kecamatan Manyaran tiba di ruang TP PKK Desa Sendang, Sabtu (14/12). (Dokumen desa.id – foto : Edi)
[/caption]
Rombongan studi banding ini terdiri dari unsur aparatur pemerintah Kecamatan Manyaran yakni Sekcam dan Kasi Tapem serta aparatur pemerintah desa antara lain Pj Kades, Sekdes, Kaur, Kasi yang seluruhnya berjumlah 28 orang. Tujuan studi banding ini seperti disampaikan oleh ketua rombongan, Wijono, Sekdes Kepuhsari, dalam rangka bersilaturahmi sekaligus ingin mendapatkan tambahan ilmu serta pengalaman dari Desa Sendang karena dianggap salah satu desa yang memiliki manajemen perangkat yang baik di Kabupaten Wonogiri. Lebih khusus lagi karena Desa Sendang telah memiliki tata kelola informasi publik yang baik.
[caption id="attachment_6367" align="aligncenter" width="300"]
Kades Sendang, Sukamto Priyowiyoto (tengah) saat memberikan sambutan pada penerimaan peserta studi banding dari Kecamatan Manyaran. (Dokumen desa.id – foto : Edi)
[/caption]
Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto dalam pengantar penerimaannya menyampaikan terima kasih yang setinggi-tinginya kepada pemerintah desa se-Kecamatan Manyaran karena telah sudi berkunjung dan bersilaturahmi ke Desa Sendang. Kades sangat berharap agar apa yang menjadi niatan dalam kegiatan studi banding ini dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama perangkat desa dan saling tukar pengalaman dalam menjalankan tupoksi masing-masing perangkat desa. “Semoga dengan studi banding ini kita bisa saling melengkapi, saling mengisi apa kekurangan kita dalam menjalankan tugas sebagai abdi masyarakat,” jelas Sukamto Priyowiyoto di ruang pertemuan TP PKK Sendang, Sabtu (14/12).
Baca Juga
Kemudian lebih lanjut Sekretaris Desa Sendang, Agung Susanto, menjelaskan presentasinya terkait profil singkat Desa Sendang, program inovasi pelayanan kepada masyarakat, dan sistem pengelolaan potensi desa melalui BUMDes. Agung Susanto menambahkan bahwa Desa Sendang sebenarnya mengelola BUMDes dimulai dari keterbatasan, mulai topografi desa berupa pegunungan, rawan longsor, dan SDM yang sangat terbatas. Namun dengan semangat yang tinggi dari seluruh elemen masyarakat untuk mengoptimalkan potensi alam yang ada maka dibentuklah BUMDes pada akhir tahun 2016. Dan pada awal tahun 2017 mulailah BUMDes Sendang Pinilih bergerak dibidang pengelolaan destinasi wisata alam.
[caption id="attachment_6368" align="aligncenter" width="300"]
Sekdes Sendang, Agung Susanto (tengah) saat menyampaikan paparan dihadapan peserta studi banding dari Kecamatan Manyaran. (Dokumen desa.id – foto : Edi)
[/caption]
Agung Susanto menambahkan, “Kerjasama antara semua unsur yang ada di desa merupakan faktor penentu desa bisa maju. Manajemen perangkat desa yang baik dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya didalam mengelola tata pemerintahan desa juga menjadi faktor penting. Kami sudah mulai membagi tugas walau jumlah perangkat terbatas, karena kasi pelayanan sudah purna tahun ini. Pengalaman berharga kami tahun ini adalah menjadi desa pilot project program jaksa jaga desa dan keikutsertaan dalam ajang keterbukaan informasi publik tingkat provinsi Jawa Tengah,”.
Usai presentasi dari Sekdes Sendang, acara dilanjutkan dengan sharing terkait tupoksi antara sekdes, kaur, dan kasi dengan kelas terpisah. Hal ini dilakukan untuk mempermudah berbagi pengalaman dalam upaya peningkatan kapasitas SDM perangkat desa. Wijono, Sekdes Kepuhsari berharap selesai studi banding dapat dilanjutkan dengan pendalaman sistem informasi desa bersama Desa Sendang pada kesempatan lain. (Adm)