WONOGIRI, sendang-wonogiri.id - Pemerintah Desa Sendang Kecamatan Wonogiri melalui Program Keluarga Harapan ( PKH ) merangkul masyarakat setempat dengan memberdayakan mereka melalui pelatihan pembuatan kerajinan dan permodalan. Pelatihan bertempat di warung milik anggota PKH Kembang, Narmi, yang terletak di sebelah timur area Camping Ground Dusun Sendang. Masyarakat Desa Sendang yang terdiri dari 12 dusun dibagi menjadi 4 kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Tiap kelompok beranggotakan sedikitnya 25 orang.
[caption id="attachment_6249" align="aligncenter" width="300"]
Anggota KPM PKH Desa Sendang antusias mengikuti pelatihan pembuatan handicraft (Dok.desa.id – foto : Ari)
[/caption]
Pelatihan tersebut dilaksanakan dengan melibatkan narasumber pendamping PKH dan pedamping desa – pedamping lokal desa (PD – PLD). Koordinator PKH Desa Sendang Toto Hastoadianto, Senin (4/11) mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menggerakkan perekonomian di Desa Sendang. Anggota PKH yang menjadi sasaran kegiatan diharapkan mampu memiliki usaha ketrampilan sebagai bekal untuk mandiri. "Intinya desa berpihak kepada kelompok keluarga miskin dengan kebijakan Desa Sendang, dalam penyusunan RKP 2020 desa akan memberikan program pemberdayaan berupa pelatihan skill dan permodalan untuk peningkatan kapasitas ekonomi dan mampu mandiri bebas dari kemiskinan," kata Toto Hastoadianto saat mendampingi pelatihan pembuatan handicraft di warung Camping Ground, Sendang, Senin (4/11).
[caption id="attachment_6247" align="aligncenter" width="300"]
Anggota KPM PKH Desa Sendang mengikuti pelatihan pembuatan handicraft di warung camping, Senin (4/11). (Dok.desa.id – foto : Ari)
[/caption]
Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta tersebut menuturkan dengan potensi wilayah Desa Sendang yang dekat dengan obyek wisata Waduk Gajah Mungkur dan memiliki potensi wisata BUMDES. Pelatihan tersebut hasil kesepakatan diskusi dengan anggota PKH beberapa waktu lalu, mereka menyepakati pelatihan pembuatan handicraft dan kerajinan tangan yang memunculkan kekhasan lokal, seperti miniatur kapal, miniatur tempat wisata, miniatur potensi alam, dan gantungan kunci. Modal bahan pelatihan berupa kain perca, pohon pinus yang banyak tumbuh di beberapa dusun di Desa Sendang.
[caption id="attachment_6248" align="aligncenter" width="300"]
Hasil pelatihan pembuatan handicraft direncanakan akan dijual di obyek wisata Gajah Mungkur (Dok.desa.id – foto : Ari)
[/caption]
Toto Hastoadianto menegaskan, "Kami berharap pelatihan yang dimulai hari Senin 4 November 2019 akan menghasilkan KPM yang mandiri dan terentaskan dari kemiskinan,". Sependapat dengan pernyataan Toto Hastoadianto, ketua PKH Desa Sendang, Eka berharap semua KPM (Keluarga Penerima Manfaat) PKH bisa lebih mandiri dan kreatif lagi dalam memanfaatkan bahan dasar dari lingkungan dan bisa memajukan perekonomian anggota.
[caption id="attachment_6250" align="aligncenter" width="300"]
Hasil karya anggota KPM PKH Desa Sendang setelah mengikuti pelatihan pembuatan handicraft (Dok.desa.id – foto : Ari)
[/caption]
Lebih lanjut dia menegaskan hasil pelatihan yang direncanakan akan berlangsung 5 pertemuan tersebut dilatih oleh Narmi dari kelompok PKH Dusun Kembang dan didampingi Pedamping Desa, Jesi, Desi dan Purwanto. "Hasil kerajinan dari masing-masing PKM akan dijual di kawasan wisata WGM," pungkasnya. (admin-toto)