sendang-wonogiri.id │Pemerintah Desa Sendang mengalokasikan dana desa yang bersumber dari APBN tahap II Tahun Anggaran 2019 untuk kegiatan Pelatihan Kesiapsiagaan atau Tanggap Bencana Skala Lokal Desa. Alokasi sebesar Rp 11,7 juta dipergunakan untuk Pelatihan Water Rescue bagi para relawan Destana (Desa Tangguh Bencana) Desa Sendang. Pelatihan digelar di lokasi Wisata Waduk Gajah Mungkur, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Minggu (22/9) dari pagi hingga sore hari. Hadir dalam pelatihan tersebut yakni Kades Sendang, Sukamto Priyowiyoto, Narasumber dari BPBD bagian Evakuasi, Wiyanto, PMI Wonogiri, Diyar Purnomosidi, Fasilitator Desa (Fasdes), dan 30 peserta relawan Destana Sendang.
[caption id="attachment_5656" align="aligncenter" width="300"]
Kades Sendang, Sukamto Priyowiyoto saat membuka pelatihan Water Rescue di dermaga Waduk Gajah Mungkur, Minggu (22/9/2019) (Dok.desa.id – foto : Agung
[/caption]
Kades Sendang, Sukamto Priyowiyoto dalam sambutannya mengatakan bahwa kita tidak ingin ada bencana namun kita harus siap saat terjadi bencana. “Kita menjalankan amanah UU Nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan berdasarkan Perka BNPB Nomor 1 tahun 2012 tentang pedoman umum desa tangguh bencana. Tahun 2017 Desa Sendang telah membentuk relawan Destana, kini saatnya untuk menguatkan kapasitas para relawan. Tahun 2019 ini kita gelar pelatihan Water Rescue dari anggaran Dana Desa yang bersumber dari APBN tahap kedua sebesar Rp 11,7 juta,” jelasnya saat membuka pelatihan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua panitia penyelenggara, Sari Retnoningrum selaku Kasi Kesejahteraan Pemdes Sendang melaporkan bahwa Pelatihan Water Rescue ini diikuti oleh 30 peserta, dibantu oleh Tim BPBD Wonogiri dan PMI Wonogiri. Materi pelatihan terbagi dua pokok bahasan yakni Metode Pertolongan di air oleh Wiyarto (BPBD) dan Pertolongan pertama penanganan korban oleh Diyar Purnomosidi dari PMI Wonogiri. Materi yang diterapkan diantaranya meliputi pengantar tentang water rescue, pengenalan perlengkapan, maintenance tools, pengoperasian perahu, penanganan korban saat evakuasi, dan terakhir ditutup dengan simulasi latihan langsung di perairan Waduk Gajah Mungkur.
[caption id="attachment_5657" align="aligncenter" width="300"]
Diyar Purnomosidi dari PMI Wonogiri saat menyampaikan materi pada pelatihan Water Rescue di dermaga Waduk Gajah Mungkur, Minggu (22/9) (Dok.desa.id – foto : Agung
[/caption]
Narasumber dari PMI Wonogiri, Diyar Purnomosidi menyampaikan materi Pertolongan Pertama Pada Korban Tenggelam. Dengan metode interaktif para peserta diberikan sesi tanya jawab dan praktek melakukan pertolongan pertama pada korban pingsan. “Ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan lebih dulu ketika kita akan menolong korban yakni Nafas, Jantung, dan sumbatan jalan nafas dari si korban. Biarkan korban tetap dalam posisi, lalu buka jalan nafas dengan memegang dagu korban,” jelasnya sambil memberikan contoh gerakan. [caption id="attachment_5659" align="aligncenter" width="300"]
Peserta Water Rescue melakukan pengenalan pengoperasian perahu karet di perairan Waduk Gajah Mungkur, Minggu (22/9) (Dok.desa.id – foto : Agung
[/caption]
Materi berikutnya disampaikan oleh Wiyarto selaku Narasumber dari BPBD Wonogiri bagian evakuasi, para peserta pelatihan dibekali dengan kelengkapan mulai dari perahu, pelampung, dayung, ringbuoy dan perlengkapan penunjang lainnya. Para peserta dibagi menjadi dua tim untuk mengikuti latihan praktek penanganan evakuasi korban didalam air di perairan Waduk Gajah Mungkur. Saat latihan berlangsung, tampak para peserta begitu bersemangat menceburkan diri dalam air. Peserta berlatih mulai dari cara mengendalikan perahu, mendayung, berenang, evakuasi korban, pengoperasian mesin perahu dan juga pemeliharaannya.
[caption id="attachment_5658" align="aligncenter" width="300"]
Para peserta melakukan simulasi evakuasi korban di perairan waduk Gajah Mungkur di dermaga Waduk Gajah Mungkur, Minggu (22/9/2019) (Dok.desa.id – foto : Agung
[/caption]
“Kami berharap dengan diadakannya Pelatihan Water Rescue ini, kemampuan dan kecakapan para peserta dalam hal tanggap darurat dan kesiapansiagaan terus meningkat, selain itu juga insyaallah dengan berkumpulnya para peserta ini, bisa menambah solid tim. Koordinasi menjadi semakin baik, sehingga lebih maksimal lagi dalam membantu masyarakat,” pungkas Aria Bagas mewakili panitia saat menutup pelatihan. (adm)