WONOGIRI,sendang-wonogiri.id - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo memukul gong sebanyak lima kali menandai pembukaan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Perguruan Silat Nasional Ampuh Sehat Aman Damai (Persinas ASAD) VI di GOR Giri Mandala, Wonogiri, Rabu (18/9) malam. Kejuaraan ini diikuti 699 peserta (atlet dan official) dari 35 kabupaten/kota di Jateng. Dalam Kejurprov ini mempertandingkan 23 nomor perlombaan, baik kelas usia dini, pra remaja dan remaja.
[caption id="attachment_5569" align="aligncenter" width="300"]
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Kejurprov Persinas ASAD Jawa Tengah ke VI di GOR Giri Mandala, Rabu (19/9/2019) (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
“Pencak silat adalah olahraga memadukan seni, budaya dan prestasi yang didalamnya ada kapasitas intelektual sehingga tercetak pribadi tangguh, mandiri, bertanggungjawab. Itu nilai yang harus dijaga dan junjung pesilat. Di kejuaraan pesinas ASAD ke-6 ini, ada harapan besar. Sekarang hadir beladiri gelaran kejurprov tentu menjadi media silaturahim, media saling latih dan media saling mengingatkan dalam memperkuat nilai nasionalisme,” ujar Bupati Wonogiri yang akrab dipanggil Mas Jekek ini.
Dari kejurprov ini, ujarnya, berharap akan terlahir pesilat yang mampu berpartisipasi di Sea Games, Asean Games dan ajang internasional. Guna mencapai prestasi Internasional dibutuhkan sistem pelatihan, sistem merekrut kaderisasi yang berjalan profesional. Diakuinya sistem itu masih menjadi tantangan bersama dan menjadi tantangan organisasi beladiri di Wonogiri. Bupati mengajak mengambil sisi positif yakni setiap kejuaraan dibutuhkan jalinan kerjasama dan hubungan silaturahim. “Ada keinginan besar pemerintah hadir.”
Bupati menegaskan setiap tahun akan diadakan Bupati Cup Cabang Olahraga Pencak Silat dan mempunyai mimpi besar seiring prestasi pendidikan. Untuk itu, Pemkab Wonogiri di era Joko Sutopo Jekek-Edy mengalokasikan beasiswa atlet prestasi senilai Rp12 jt per tahun sampai lulus. Anak-anak generasi penerus bangsa harus mempunyai mimpi besar seperti dikatakan Bung Karno, gantunglah cita-citamu setinggi langit jika jatuh akan jatuh diantara bintang-bintang. Generasi bangsa adalah aset bangsa dan mutiara kebanggaan bangsa Indonesia.
Di acara pembukaan itu, Bupati mendapatkan sabuk merah kehormatan Persinas ASAD. Sabuk kehormatan disematkan oleh Wakil Ketua PB Persinas ASAD sekaligus pengurus PB IPSI Departemen Pembinaan Prestasi H Kayat Sukayat SPd.
[caption id="attachment_5570" align="aligncenter" width="300"]
Bupati Wonogiri saat menerima penyematan sabuk merah kehormatan dari H Kayat Sukayat, PB Persinas ASAD Pusat di GOR Giri Mandala, Rabu (19/9/2019) (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
H Kayat Sukayat menegaskan bahwa Kejurprov Persinas ASAD Jateng menjadi kali pertama dari provinsi lain di Indonesia. Dia mengapresiasi Kejurprov di Wonogiri yang dibuka Bupati Wonogiri. “Secara umum Provinsi Jateng itu ada segudang pesilat nasional dan internasional karena didukung pelatih profesional dan bersertifikat. Kami dari PB mengamanatkan kepada Persinas ASAD Jateng agar turut serta dalam pembinaan pesilat sehingga menjadi pesilat profesional dan memberi sumbangsih kepada Jateng dan bangsa dan negara Indonesia.”
Dia berpesan selama kejurprov diutamakan kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang baik dari semua unsur Persinas ASAD, mempererat persudaraan diantara Persinas ASAD dan menjadi contoh dan teladan yang baik dari provinsi yang belum menggelar kejurprov.
“Saya juga meminta jaga kerukunan dan kekompakan. Kedua, pesilat dan pelatih memiliki niat menjadikan kejuaraan sebagai sarana latihan dan sarana ujicoba latihan, tidak boleh ada niat melukai, menyakiti, apalagi menciderai. Jika ada pukulan, tendangan, bantingan yang membuat sakit, terluka bahkan cidera merupakan risiko dalam latihan. Tidak ada niat balas dendam terhadap lawan tanding,” jelasnya.
Kayat juga meminta para pesilat sebelum dan sesudah bertanding mempraktikkan bersalaman dan berangkulan maaf dan memaafkan, menjunjung tinggi profesionalitas. Apalagi satu perguruan, satu muslim sebagai saudara seiman lahir batin. Wujudkan kerukunan saling memaafkan.”
Kepada wasit, Kayat berpesan agar berbuat adil dan jujur. “Berbuatlah adil dan jujur. Tegakkan peraturan yang sudah disepakati dengan hasil yang diterima semua pihak. Para pendukung jadilah penonton baik tidak anarkis, tidak menghina, tidak saling menyalahkan dan tidak provokasi,” tegasnya.
[caption id="attachment_5571" align="aligncenter" width="300"]
Bupati Wonogiri saat berfoto bersama dengan pengurus pusat Persinas ASAD (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
Sementara itu, Ketua Panitia Kejurprov, H Joko Santosa HP, menjelaskan Kejurprov ini berlangsung hingga 21 September. Kejurprov digelar dalam rangka peringatan Haornas, juga menjadi kalender kegiatan rutin Persinas ASAD setiap dua tahun merupakan ajang pencarian bibit-bibit pesilat handal dan berprestasi sejak usia dini. Pesilat terbaik yang menjuarai Kejurprov VI Persinas ini nantinya akan memperkuat tim Jateng pada Kejurnas Persinas ASAD di Jakarta tahun depan (2020).
“Dengan optimisme penuh kami maju dan mentargetkan mampu keluar sebagai juara umum sehingga memboyong tropi bergilir Gubernur Jateng. Dari lima kali Kejurprov yang pernah diikuti, pesilat-pesilat Wonogiri tiga kali meraih juara umum l. Walaupun tidak berturut-turut,” kata dia. (adm)