WONOGIRI – sendang-wonogiri.id │ Sebagai negara berkembang, Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami pergeseran taraf hidup. Kebiasaan yang mengikuti perkembangan tersebut adalah perubahan pola hidup masyarakat. Masyarakat terbiasa dengan pola hidup yang serba cepat dan serba instan. Salah satunya juga kebiasaan pola makan serba instan. Banyaknya aplikasi yang menyediakan jasa layanan antar memperparah kebiasaan untuk tidak bergerak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
[caption id="attachment_5222" align="aligncenter" width="300"]
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) DKK Wonogiri, Suprio Heryanto (Kanan) menyampaikan materi terkait Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Posbindu PTM, Rabu (3/7/2019) (Dok.desa – foto : Sari)
[/caption]
Kebiasaan–kebiasaan ini ikut menjadi faktor pendukung perubahan beban penyakit di Indonesia. Pada awal tahun 1990 penyakit–penyakit menular menjadi penyebab kematian tertinggi, dalam hal ini mencapai 56%, sedangkan penyakit tidak menular hanya sekitar 37 %. Sekarang ini penyakit tidak menular seperti Jantung, Stroke, Diabetes Militus dan Hipertensi justru berada di posisi tertinggi sebagai penyebab kematian di Indonesia yang mencapai 56% pada tahun 2015.
Tren penyakit tidak menular (PTM) sebagai silent killer ternyata banyak disebabkan karena ketidak tahuan sebagian masyarakat kita bahwa dirinya mengidap penyakit – penyakit tersebut. Masyarakat Indonesia cenderung memeriksakan diri ke sarana kesehatan setelah mengalami gangguan fungsi kesehatan yang sudah parah. Hal inilah yang mendorong Pemerintah untuk melakukan deteksi dini pada penyakit tidak menular sebagai sarana mencegah terjadinya peningkatan kematian karena PTM.
[caption id="attachment_5224" align="aligncenter" width="300"]
Kader Posbindu dari desa/kelurahan mengikuti pembekalan kader deteksi dini faktor resiko PTM di aula Puskesmas Wonogiri II (Dok.desa – foto : Sari)
[/caption]
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan program Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular melalui POSBINDU PTM. POSBINDU PTM (POS Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) merupakan kegiatan pengendalian faktor resiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat. Sasaran program ini ditujukan kepada seluruh masyarakat sehat dan beresiko yang berusia mulai dari 15 tahun. Posbindu PTM diperlukan untuk dapat mengendalikan faktor resiko PTM yang terdapat pada setiap Individu agar tidak berkembang menjadi Penyakit Tidak Menular.
Kegiatan Posbindu PTM meliputi pendaftaran peserta/sasaran, wawancara kepada peserta seputar kebiasaan hidup dan riwayat penyakit pada peserta maupun keluarganya, pemeriksaan berat dan tinggi badan, Indeks Masa Tubuh (IMT), Lingkar perut, pengukuran tajam pengelihatan dan pendengaran, pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol, Gula darah, pemeriksaan gangguan mental emosional melalui pengisian Quisioner SRQ 20, Identifikasi Faktor resiko PTM, Konseling /Edukasi dan tindak lanjut atau rujukan. [caption id="attachment_5223" align="aligncenter" width="300"]
Kader Posbindu dari desa/kelurahan mengikuti pembekalan kader deteksi dini faktor resiko PTM di aula Puskesmas Wonogiri II, Rabu (3/7/2019) (Dok.desa – foto : Sari)
[/caption]
Begitu banyaknya kegiatan Posbindu PTM tentunya membutuhkan Kader pelaksana kegiatan yang cekatan dan mumpuni. Untuk itu Pemerintah Kecamatan Wonogiri dalam hal ini UPTD Puskesmas Wonogiri II mengadakan kegiatan Pembekalan Kader Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular (DD FR PTM). Kegiatan Pembekalan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 2 & 3 Juli 2019, bertempat di Aula Puskesmas Wonogiri II.
Dalam sambutannya, Kepala bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (P2PTM) DKK Wonogiri, Suprio Heryanto menyampaikan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Posbindu PTM meliputi 3 hal, yaitu : 1. Deteksi dini dan pemeriksaan bagi penderita Hipertensi, meliputi pendataan jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan standart, memastikan penderita hipertensi mendapat pemeriksaan rutin setian bulan di Posbindu PTM, pencapaian sasaran 100% penderita hipertensi di masing – masing wilayah Posbindu. 2. Deteksi Dini dan pemeriksaan bagi penderita Diabetes Militus 3. Deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan bagi ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)
Faktor Resiko penyebab meningkatnya Penyakit Tidak Menular, diantaranya : 1. Pola Makan yang tidak sehat 2. Kurang aktifitas fisik 3. Kebiasaan merokok 4. Stress
PTM bisa dihindari dengan senantiasa berlaku CERDIK : Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktifitas fisik, Diet Seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola Stress. Pelatihan ditutup dengan praktek pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh kader Posbindu di bawah bimbingan petugas kesehatan dari Puskesmas Wonogiri II dan DKK Wonogiri. (Admin/Sari)