WONOGIRI, sendang-wonogiri.id – Bertempat di ruang Graha Perencana I Bappeda dan Litbang Kabupaten Wonogiri, telah dilaksanakan kegiatan penerimaan Mahasiswa KKN-PPM UGM periode 2 Tahun 2019, Senin (1/7). Hadir dalam acara tersebut Kepala Bappeda Wonogiri, Dosen Koordinator Wilayah KKN-PPM UGM, DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), Camat Wonogiri, Camat Girimarto, Kades Sendang, Kades Bubakan, Kades Semagar, Sekdes Pokoh Kidul, dan diikuti seluruh peserta mahasiswa KKN UGM.
[caption id="attachment_5216" align="aligncenter" width="300"]
Koordiantor Wilayah KKN PPM UGM, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., I.A.I saat memberikan sambutan di Bappeda Wonogiri, Senin (1/7/2019) (Dok.desa – foto : Agung)
[/caption]
Universitas Gadjah Mada rutin setiap tahun mengadakan program KKN-PPM. KKN-PPM UGM bertujuan untuk menciptakan kegiatan yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. “Mulai tahun 2019 ini UGM mencanangkan KKN dengan unit kecamatan. Masing-masing kecamatan ada dua desa sebagai lokasi KKN. Wonogiri memiliki potensi yang luar biasa, maka dibutuhkan gagasan yang orisinil dikaitkan dengan ekonomi terpadu untuk mengembangkan potensi yang ada,” tutur Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., I.A.I saat memberikan sambutan di ruang Graha Perencana I Bappeda, Senin (1/7).
[caption id="attachment_5217" align="aligncenter" width="300"]
Sebanyak 60 mahasiswa KKN PPM UGM periode 2 Tahun 2019 mengikuti acara penerimaan mahasiswa KKN PPM UGM di Bappeda Wonogiri, Senin (1/7/2019) (Dok.desa – foto : Agung)
[/caption]
KKN PPM UGM periode 2 tahun 2019 beberapa diantaranya adalah 30 mahasiswa dengan DPL unit kecamatan Wonogiri, Rizqiani Amalia Kusumasari, S.Si.,M.Si yang akan melaksanakan pengabdian di Desa Sendang dan Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri. Selama kurang lebih 50 hari dimulai Senin (28/6) hingga (18/8) mendatang mahasiswa akan berbaur bersama masyarakat setempat untuk meningkatkan potensi desa. Desa Sendang memiliki potensi sumber daya alam pegunungan yang menjadi daya tarik wisata dan perairan Waduk Gajah Mungkur yang menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat dari sektor perikanan. Sedangkan Desa Pokoh Kidul memiliki topografi dataran rendah, lebih dekat dengan pusat kota kabupaten dan memiliki potensi wisata Monumen Bedol Desa dan Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur.
[caption id="attachment_5218" align="aligncenter" width="300"]
Kepala Bappeda Wonogiri, Heru Hutomo saat memberikan sambutan pada penerimaan KKN PPM UGM 2019 di Bappeda Wonogiri, Senin (1/7/2019) (Dok.desa – foto : Agung)
[/caption]
Sementara itu, Kepala Bappeda Wonogiri, Heru Hutomo saat memberikan sambutan pada penerimaan KKN PPM UGM mengatakan bahwa Wonogiri memiliki luas wilayah terluas nomor dua di Jawa Tengah setelah Cilacap, terdiri dari 294 desa/kelurahan dan lebih dari 7000 RT. “Wonogiri yang dulu beda dengan Wonogiri sekarang. Pembangunan infrastruktur cukup maju, sekarang jalannya sudah bagus, tidak berlubang. Yang dibutuhkan saat ini adalah talenta-talenta muda yang penuh inovasi dan kreatifitas untuk membantu pemerintah daerah mengembangkan potensi Wonogiri,” ungkapnya.
[caption id="attachment_5219" align="aligncenter" width="300"]
Sebanyak 60 mahasiswa UGM akan melaksanakan KKN di Wonogiri selama 50 hari (Dok.desa – foto : Agung)
[/caption]
Ia menambahkan, 60 mahasiswa KKN-PPM UGM angkatan 2 tahun 2019 akan diterjunkan di 4 desa yakni Desa Sendang, Desa Pokoh Kidul, Desa Semagar, dan Desa Bubakan. Bekerjasama dengan BAPPEDA Wonogiri, KKN PPM UGM akan melakukan langkah strategis untuk mengembangkan potensi keempat desa tersebut. “Jika mahasiswa KKN-PPM UGM telah diterjunkan untuk mengembangkan desa sesuai potensi yang ada namun tidak selesai dua bulan, Bappeda meminta untuk diberi dokumen catatan bisa berupa rekomendasi, makalah, atau jurnal untuk ditindak lanjuti bagaimana membangun desa kedepan,” pungkasnya.
Kegiatan dilengkapi dengan paparan program kerja mahasiswa KKN PPM UGM dari unit kecamatan Wonogiri dan unit kecamatan Girimarto. Paparan dipandu Anton, kepala Litbang Bappeda Wonogiri sebagai moderator. (Admin/sendang)