WONOGIRI – sendang-wonogiri.id │ Ada banyak cara untuk memanfaatkan waktu luang selama Ramadan. Di Wonogiri, sebagian orang-orang memutuskan datang ke puncak bukit menikmati matahari terbit atau matahari terbenam sembari menunggu berbuka puasa atau ngabuburit.
[caption id="attachment_4948" align="aligncenter" width="300"]
Indahnya pemandangan Watu Cenik ketika mentari akan menampakkan sinarnya (Dok. Desa.id – foto : Dila)
[/caption]
Pemandangan salah satunya bisa dinikmati di objek wisata Watu Cenik dan Puncak Joglo di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Di Watu Cenik, biasanya orang berdatangan seusai subuh. Pengunjung menantikan momen semburat merah matahari terbit. “Pemandangan matahari terbit di Watu Cenik sangat bagus. Kalau di Puncak Joglo pengunjung bisa menikmati matahari terbenam. Pemandangan di kedua lokasi itu memang bagus,” kata Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sendang Pilinih, Desa Sendang, Sunarno, Senin (7/5).
[caption id="attachment_4949" align="aligncenter" width="300"]
Indahnya pemandangan Watu Cenik yang dipenuhi bunga sepatu dengan view waduk Gajah Mungkur (Dok. Desa.id – foto : Dila)
[/caption]
Sunarno menceritakan pada hari pertama puasa ada 94 orang datang ke Watu Cenik dan Puncak Joglo. Jumlah itu relatif meningkat dari waktu ke waktu. Di Puncak Joglo, pengunjung juga bisa sekaligus berbuka puasa di puncak bukit lantaran di sana tersedia warung yang menjajakan aneka makanan. “Di kawasan sekitar landasan gantole ada warung yang menjajakan makanan dan minuman untuk berbuka,” ujar dia.
[caption id="attachment_4951" align="aligncenter" width="225"]
Salah satu pengunjung menuruni tangga menuju Watu Cenik (Dok. Desa.id – foto : Dila)
[/caption]
Menurut Sunarno, selama Ramadan, BUM Desa belum menaikkan harga tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Dengan uang sejumlah itu pengunjung bisa menikmati dua pemandangan yakni Watu Cenik dan Puncak Joglo. Kenaikan tarif tiket baru dimulai saat libur Lebaran.
“Nanti pas Lebaran tiketnya jadi Rp10.000 per orang. Kami juga akan lengkapi sarana dan prasarana di sana khususnya untuk objek selfie. Kalau selama Ramadan ini masih sama tiketnya,” papar Sunarno.
[caption id="attachment_4950" align="aligncenter" width="300"]
Spot selfi balon udara menghiasi indahnya Watu Cenik (Dok. Desa.id – foto : Dila)
[/caption]
Ia menuturkan selama Ramadan dan Lebaran tahun lalu BUM Desa Sendang Pinilih bisa mengantongi Rp40 juta dari penjualan tiket. Sedangkan, parkir di kawasan itu dikelola oleh karang taruna dusun setempat. “Kami berharap makin banyak orang datang ke Watu Cenik dan Puncak Joglo. Wonogiri menjadi jujukan orang berwisata,” harap dia. (Admin-Kurniawan)