sendang-wonogiri.id │ Posyandu balita di Desa Sendang telah rutin dilaksanakan setiap bulan. Seperti bulan-bulan sebelumnya, kendati memasuki hari tenang pemilu 2019 pelaksanaan posyandu di bulan April ini tetap berjalan seperti biasa. Di Desa Sendang terdapat 7 posyandu yakni Posyandu Mawar 1, Mawar 2, Mawar 3, Mawar 4, Mawar 5, Mawar 6 dan Mawar 7.
Semua posyandu di Desa Sendang memiliki kegiatan yang hampir sama. Setiap sebulan sekali, sesuai jadwal yang telah disepakati, kegiatannya meliputi penimbangan BB (berat badan), pengukuran TB (tinggi badan) dan LIKA (lingkar kepala) pada anak, pemberian vitamin A (khusus bulan Februari dan Agustus), pemberian makanan tambahan serta penyuluhan baik oleh kader maupun tim dari UPTD Puskesmas Wonogiri II. Juga pemberian makanan tambahan bagi balita yang didanai dari dana desa.
[caption id="attachment_4865" align="aligncenter" width="225"]
drg. S. Riyanta saat menyampaikan materi karies gigi saat pertemuan posyandu mawar dua (Dok. desa.id – foto : tatik)
[/caption]
Seperti pertemuan di Posyandu Mawar 2 yang telah dilaksanakan pada Selasa (16/4/2019), bertempat di rumah ketua RT 05, tepat sebelah barat puskesmas pembantu Sendang. Para pengunjung posyandu mendapat penyuluhan tentang Karies Gigi. Materi ini disampaikan oleh drg. S. Riyanta. Ia merupakan salah satu dokter gigi di UPTD Puskesmas Wonogiri II. Materi ini sangat bermanfaat terutama bagi ibu-ibu balita agar lebih mampu dan memahami tentang proses terjadinya karies gigi serta bagaimana cara menjaga dan merawat gigi anak dengan baik dan benar.
[caption id="attachment_4866" align="aligncenter" width="225"]
Pemeriksaan gigi pada balita oleh kader posyandu saat pertemuan posyandu mawar dua (Dok. desa.id – foto : tatik)
[/caption]
Dalam kesempatan itu, drg. S. Riyanta mengatakan, Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur jaringan keras gigi. Penyakit ini ditandai dengan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, kematian saraf gigi (nekrose) dan infeksi periapikal dan infeksi sistemik yang bisa membahayakan penderita, dan bahkan bisa berakibat kematian. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia.
Sementara itu, Tatik, kader posyandu Mawar Dua mengatakan, adanya bahaya yang mengancam dari masalah gigi, ibu perlu membimbing anak untuk selalu peduli pada kebersihan giginya. “Menjaga kesehatan gigi tidaklah bersifat insting, anak-anak tidak langsung mengerti dan memahami pentingnya hal ini. Oleh sebab itu, dibutuhkan proses pengenalan dan pembelajaran sejak kecil,” jelasnya.
[caption id="attachment_4867" align="aligncenter" width="300"]
Para kader posyandu mawar dua saat mencatat hasil pemeriksaan balita (Dok. desa.id – foto : tatik)
[/caption]
Dengan penyuluhan tentang karies gigi pada pertemuan posyandu mawar dua ini diharapkan kepedulian ibu tentang kesehatan gigi pada anak balita. Semakin dini ibu mengenalkan kebiasaan menyikat gigi pada anak, akan semakin mudah pula ia untuk mengerti dan mengadaptasi aktivitas menjaga kesehatan gigi sebagai rutinitas harian yang harus diperhatikan. Disarankan kepada para ibu untuk memeriksakan gigi balita setiap 6 bulan sekali pada ahli gigi. (Tatik-posyandu)