WONOGIRI – sendang-wonogiri.id │ Loso Sunarto (30th), lelaki muda asal Sragen, saat ini tinggal di Dusun Selopukang Rt 02 Rw 04, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Awalnya, ia adalah seorang pekerja pabrik garmen. Setelah sekian lama bekerja di pabrik akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka usaha jahit dirumahnya. Loso Sunarto mulai menerima permak pakaian anak – anak ataupun pakaian orang dewasa. Selain menerima permak dia juga mengambil potongan pola untuk dijahit dirumahnya. Sebagai penjual jasa, sudah pasti tidak setiap hari ada yang membutuhkan jasanya.
[caption id="attachment_4629" align="aligncenter" width="180"]
Loso Sunarto saat memulai aktifitas menjahit perca kain menjadi keset bernilai rupiah (Dok. desa.id - foto : Edi)
[/caption]
Dia berpikir bagaimana caranya untuk mengisi waktu luang di saat tidak ada order jahitan. Akhirnya dia menemukan satu ide. Limbah dari potongan – potongan atau perca kain diolah menjadi sebuah kain keset yang memiliki nilai jual. Kalau jumlahnya sedikit, perca kain termasuk dalam limbah. Tapi bila dikumpulkan, bisa menjadi berkah. Inilah kegiatan yang dilakukan di saat tidak ada pesanan jahitan. Dari hasil menjual kain keset ini dapat menambah penghasilan tiap bulannya.
[caption id="attachment_4630" align="aligncenter" width="300"]
Proses mengolah ilmbah perca kain menjadi kerajinan yang mendatangkan rupiah (Dok. desa.id - foto : Edi)
[/caption]
Awalnya dia memasarkan kain keset buatannya melalui media sosial dan menitipkan di warung – warung di area wisata Waduk Gajah Mungkur. Harga kain keset buatannya tidak terlalu mahal. Ada yang dijual Rp.15 ribu, ada pula yang dijual dengan harga Rp.20 ribu rupiah. Biasanya harga disesuaikan dengan bentuk atau motif. Dengan motif yang sederhana tentu juga murah harganya.
[caption id="attachment_4633" align="aligncenter" width="300"]
Limbah perca kain diubah menjadi kerajinan tas (Dok. desa.id - foto : Edi)
[/caption]
Usaha yang ditekuni ini terkendala dengan pemasaran. Saat ini konsumen masih terbatas hanya warga sekitar saja. Belum ada yang mau menerima dan memasarkan hasil produksinya. Apabila ada pihak – pihak yang mau menerima dan memasarkan kain keset buatannya mungkin ini akan menjadi salah satu industri rumahan yang bisa dikembangkan. Ini adalah salah satu potensi Desa Sendang dari sekian banyak potensi yang ada. Perlu adanya campur tangan dari pihak lain untuk mengembangkan potensi ini.
[caption id="attachment_4631" align="aligncenter" width="225"]
Salah satu motif hasil pengolahan limbah perca kain (Dok. desa.id - foto : Edi)
[/caption]
Agung Susanto, Sekdes Sendang, ketika dimintai pendapat tentang potensi usaha mengolah perca kain ini mengatakan, “Meraup rejeki dari kain perca terbilang mudah dilaksanakan, minim modal dan bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. Bila warga memiliki hobi menjahit, peluang bisnis ini patut dikembangkan. Selain bersifat ramah lingkungan, mengolah kain perca menjadi produk yang layak jual juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar,” jelasnya saat dihubungi reporter sendang-wonogiri.desa.id. (admin – edi)