sendang-wonogiri.id – Banyak tikungan tajam di ruas jalan menuju obyek wisata Watu Cenik, Puncak Joglo, dan Menara Pandang yang dikelola BUMDes Sendang Pinilih, Desa Sendang Kecamatan Wonogiri. Untuk itu pelebaran jalan menjadi prioritas yang harus segera direalisasikan. Awal 2019 ini baru diprioritaskan pada ruas jalan dengan tikungan tajam dari camping ground, Dusun Sendang hingga obyek wisata Watu Cenik, Dusun Prampelan.
[caption id="attachment_4488" align="aligncenter" width="300"]
Pelebaran jalan dengan alat berat di tikungan camping ground menuju wisata Watu Cenik (Dok. desa.id - foto : Bumdes)
[/caption]
“Untuk pembangunan permanennya nanti kita akan mintakan ke pemerintah daerah (Pemkab). Tapi, setidaknya saya sudah menjadi contoh atau motor penggeraknya,” ungkap Kepala Desa Sendang Kecamatan Wonogiri, Sukamto Priyowiyoto saat dijumpai beberapa awak media di kantornya, Jumat (15/2).
Setidaknya sudah ada empat titik tikungan tajam yang dilebarkan. Pelebaran yang menggusur tanah tegalan warga tersebut dilakukan dengan menggunakan alat berat. “Untuk tanah tegalan warga yang terdampak pelebaran sekitar 1,5-2 meter tidak ada masalah. Justru mereka senang,” ujarnya.
[caption id="attachment_4489" align="aligncenter" width="300"]
Alat berat saat memperlebar area parkir wisata Watu Cenik (Dok. desa.id - foto : Bumdes)
[/caption]
Sudah hampir sepekan, pelebaran jalan itu dilakukan. Pelebaran area parkir di lokasi wisata Watu Cenik juga tidak luput dari pemanfaatan alat berat yang sudah disewa oleh BUMDes. Pendanaan untuk pelebaran jalan itu menurut dia dianggarkan melalui dana hasil retribusi obyek wisata yang dikelola oleh BUMDes Sendang Pinilih.
“Pelebaran jalan itu menelan biaya Rp 30 juta. Peruntukkannya diantaranya untuk sewa alat berat dan juga biaya operatornya,” terang dia.
[caption id="attachment_4490" align="aligncenter" width="300"]
Kades Sendang, Sukamto saat meninjau langsung pelebaran jalan di tikungan camping ground (Dok. desa.id - foto : Bumdes)
[/caption]
Dia berharap, dengan adanya pelebaran itu, pemerintah daerah akan terpancing untuk mau menggelontorkan dana pelebaran jalan tahap selanjutnya didesanya. Saat ini masih sulit jika ada kendaraan roda empat yang berpapasan, karena tikungan kurang lebar. Sedangkan jumlah wisatawan terus meningkat. “Harapan kami di 2020 program ini dapat terealisasi. Kami juga sudah membuat rancangan anggaran dan sudah kami ajukan untuk pelebaran di desa kami Rp 1,5 miliar. Rencananya satu ruas tuntas dulu yakni mulai camping ground hingga Puncak Joglo, untuk jalan lingkar luarnya (melewati Dusun Sokogunung-Kolotoko hingga Bendorejo) digagas belakangan,” tandasnya. (admin)