sendang-wonogiri.id – Penyaluran beras dan telur program bantuan pangan non tunai (BPNT) di seluruh e-warong di berbagai kecamatan di Kabupaten Wonogiri berjalan lancar. Pelaksanaan penyaluran BPNT diketahui melibatkan BNI sebagai penyalur BPNT, masyarakat sebagai agen penyalur beras dan telur, serta pemerintah sebagai pengontrol kualitas komoditas pangan. Selain itu, ada pihak lain yang diketahui terlibat sebagai rekanan. Rekanan tersebut bertugas mengumpulkan telur dari peternak, lalu mendistribusikan kepada agen.
[caption id="attachment_4107" align="aligncenter" width="300"]
Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pengayom Tani Sejagad mengirim bantuan beras dan telur di pendopo Kecamatan Wonogiri (Dok. sendang-wonogiri.desa.id)
[/caption]
Tempat penyaluran oleh penyedia barang kepada pemilik e-warong melalui kantor kecamatan setempat. Seluruh telur dipasok oleh satu penyedia, yakni Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pengayom Tani Sejagad. Apabila ada telur yang pecah, penyedia barang langsung mengganti. Setiap e-warong diberi telur cadangan satu sampai dua kotak.
Salah satu pemilik e-warong Mulya Barokah dari Desa Sendang, Suyud mulai membuka pelayanan bagi keluarga penerima manfaat (KPM), Jum’at (30/11). Warga sebagai KPM mulai antri sejak pagi di e-warong Mulya Barokah yang terletak di Dusun Godean RT 03/02, Desa Sendang. Pelayanan pengambilan telur disesuaikan dengan data sasaran keluarga penerima manfaat (KPM). E-warong milik Suyud, 72, menyalurkan beras dan telur ke KPM setelah menerima mesin electronic data capture (EDC) dari Bank BNI dan data KPM. Ia menerima 2.880 butir telur dan1.440 kg beras yang dialokasikan untuk 192 KPM. Sedangkan di Kabupaten Wonogiri terdapat 74.740 KPM.
[caption id="attachment_4108" align="aligncenter" width="300"]
E-warong Mulya Barokah Sendang mulai melayani distribusi beras dan telur bantuan program BPNT (Dok. sendang-wonogiri.desa.id)
[/caption]
Setiap KPM mendapat satu paket BPNT yang berisi 7,5 kg beras dan 15 butir telur. Paket ini diterima tiap bulan. Nilai satu paket BPNT itu sama dengan dana bantuan sosial yang diterima KPM setiap bulan, yakni Rp 110.000.
[caption id="attachment_4109" align="aligncenter" width="300"]
Alat EDC yang digunakan untuk mencairkan BPNT (Dok. sendang-wonogiri.desa.id)
[/caption]
TKSK Kecamatan Wonogiri, Lia dan Pj. Kades Sendang, Suparno ikut memantau langsung penyaluran beras dan telur program BPNT kepada KPM Desa Sendang. Ada beberapa kendala yang ditemui saat KPM melakukan transaksi. Antara lain, ada KPM yang lupa dengan PIN pada kartu ATM-nya, kartu terblokir maupun kartu yang belum diregestrasi. Semua permasalahan tersebut harus dicatat oleh pemilik e-warong kemudian dilaporkan kepada pendamping.
[caption id="attachment_4110" align="aligncenter" width="300"]
TKSK Wonogiri, Lia saat monitoring langsung penyaluran BPNT di e-warong Mulya Barokah (Dok. sendang-wonogiri.desa.id)
[/caption]
Agung, Sekdes Sendang saat melihat langsung proses penyaluran beras dan telur mengatakan ada keluhan dari pemilik e-warong terkait pemberian bantuan berupa telur, karena sangat riskan pecah. Sebelum dibagikan sudah ada sekitar 15 butir telur pecah, padahal paket bantuan itu belum sempat dibagikan kepada warga penerima manfaat program ini. (admin)