sendang-wonogiri.id – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Wonogiri mulai menyalurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Pendopo Kecamatan Wonogiri, Sabtu (17/11). Penyaluran KKS yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut dihadiri pendamping PKH, TKSK, Sekcam Wonogiri, perwakilan BNI selaku pihak yang ditunjuk sebagai penyalur KKS dan KPM dari desa/kelurahan se-Kecamatan Wonogiri.
[caption id="attachment_4025" align="aligncenter" width="300"]
Sekcam Wonogiri, Drs. Suparno saat memberikan sambutan pada penyaluran KKS di pendopo Kecamatan Wonogiri, Sabtu (17/11) (Dokumen desa.id - Foto : Lia)
[/caption]
KKS berfungsi sebagai kartu anjungan tunai mandiri (ATM) BNI kepada KPM. Kartu tersebut sebagai alat pembayaran penebusan BPNT di e-Warong (elektronik warung gotong royong) sebagai toko penyedia beras dan telur yang merupakan agen BNI. Dinsos Wonogiri merilis kuota penerima bantuan tercatat 74.740 KPM yang tersebar di seluruh kecamatan yang berjumlah 25. Sedangkan di Kecamatan Wonogiri terdapat 2.881 KPM dan 15 e-warong.
Sari Retnoningrum, Kasi Kesejahteraan Desa Sendang mengatakan bahwa KPM yang hadir untuk menerima KKS sebelumnya telah diberi undangan yang didistribusikan melalui Pemerintah Desa ataupun Kelurahan. “Dalam undangan tertulis tersebut KPM diminta membawa fotokopi KK dan KTP-el sebagai persyaratan untuk membuka rekening tabungan,” jelasnya saat mendampingi KPM Desa Sendang di pendopo Kecamatan Wonogiri. [caption id="attachment_4026" align="aligncenter" width="300"]
Petugas memverifikasi data KPM saat penyaluran KKS di pendopo Kecamatan Wonogiri, Sabtu (17/11) (Dokumen desa.id - Foto : Lia)
[/caption]
Ia menambahkan bahwa jumlah KPM di Desa Sendang yang telah mendapatkan undangan sebanyak 87, namun yang menerima KKS sejumlah 63 KPM. Sisanya belum menerima karena meninggal dunia tanpa ahli waris, ada yang sudah mampu atau pindah alamat.
Pembagian KKS di pendopo Kecamatan Wonogiri dilakukan oleh Pendamping program dengan cara memanggil KPM secara urut sesuai dengan daftar DPM (daftar penerima manfaat) bansos rastra tiap-tiap desa/kelurahan. Sebelum KPM menerima kartu keluarga sejahtera (KKS), pendamping program melakukan verifikasi data terlebih dahulu. Mencocokkan undangan, fotokopi KK, dan fotokopi KTP dengan daftar penerima manfaat. Dalam penyaluran KKS tersebut terlihat ada beberapa kendala administratif, salah satu contohnya beberapa KPM ada yang terkendala permasalahan beda NIK.
[caption id="attachment_4027" align="aligncenter" width="300"]
KPM saat menerima KKS di pendopo Kecamatan Wonogiri, Sabtu (17/11) (Dokumen desa.id - Foto : Lia)
[/caption]
Ditempat terpisah Sekdes Sendang, Agung Susanto menyambut baik dengan adanya penyaluran KKS karena dengan program tersebut masyarakat dapat memilih sendiri beras yang akan dikonsumsi. Ada beberapa kelemahan program bansos rastra yakni, pertama KPM tidak dapat memilih bahan pangan lain kecuali beras. Kedua pemerintah harus mengeluarkan biaya transport dan penyimpanan. “Sementara pada program BPNT ada beberapa keunggulan, diantaranya pertama penyaluran bantuan melalui bank, mudah dikontrol, dipantau dan mengurangi biaya penyimpanan. Kedua, KPM bebas memilih beras berkualitas atau beras segar dari petani, juga dapat ditukar dengan telur,” tandasnya. (admin-sr)