Sendang-wonogiri.id │ Belasan murid Taman Kanak Kanak (TK) Sendang III, Dusun Jajar, Desa Sendang mengikuti acara peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Kamis (25/10). Dengan dipandu oleh kader-kader TP PKK Desa Sendang yakni Devi, Sri Mulyani dan Sri Hartati, anak-anak TK Sendang III melakukan kegiatan dengan penuh semangat. Hadir pula Pj. Kepala Desa Sendang, Drs.Suparno.
[caption id="attachment_3811" align="aligncenter" width="300"]
Pj. Kades Sendang, Drs. Suparno ajak anak-anak TK Sendang III untuk rajin cuci tangan pakai sabun (Dokumen.desa.id - Foto : Edi)
[/caption]
Dalam sambutan singkatnya Pj. Kades Sendang mengajak anak-anak untuk belajar hidup sehat, hidup bersih. Salah satu caranya adalah cuci tangan pakai sabun. “Jadi anak-anak semua harus selalu cuci tangan agar bebas dari sumber penyakit. Setiap selesai melakukan sesuatu hal, anak-anak harus cuci tangan,” ajaknya.
[caption id="attachment_3812" align="aligncenter" width="300"]
TP PKK Sendang sosialisasikan CTPS pada anak-anak TK Sendang III, Kamis (25/10) (Dokumen.desa.id - Foto : Edi)
[/caption]
Pengurus TP PKK Desa Sendang, Devi mengharapkan agar kebiasaan hidup bersih dan sehat terus diterapkan sehingga mengurangi datangnya sumber penyakit. “CTPS adalah sarana paling murah, mudah, dan efektif untuk mencegah 80 jenis penyakit seperti diare, flu burung dan SARS. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Desa Sendang untuk mengedukasi masyarakat menerapkan pola hidup sehat, termasuk kepada anak-anak TK,” katanya.
[caption id="attachment_3813" align="aligncenter" width="300"]
Kepala Sekolah TK Sendang III memandu anak-anak TK Sendang III untuk praktek cuci tangan pakai sabun (Dokumen.desa.id - Foto : Edi)
[/caption]
Dalam kesempatan itu Kepala TK Sendang III, Eka Ari Budi Astuti, S.Pd.AUD mengatakan bahwa cuci tangan pakai sabun merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas dan flu burung. Perilaku cuci tangan pakai sabun yang tidak benar masih tinggi ditemukan pada anak usia 10 tahun kebawah. Karena anak usia tersebut sangat rentan terhadap penyakit. Maka dibutuhkan kesadaran bahwa pentingnya perilaku cuci tangan pakai sabun diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun ini harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Agar menjadi kebiasaan yang positif baik sebelum atau setelah melakukan aktifitas mereka sehari-hari,“ imbuhnya.
[caption id="attachment_3814" align="aligncenter" width="300"]
Pj. Kades Sendang, Drs. Suparno memberi contoh anak-anak TK Sendang III untuk cuci tangan pakai sabun (Dokumen.desa.id - Foto : Edi)
[/caption]
Selanjutnya pengurus TP PKK Desa Sendang mengajari anak-anak TK Sendang III untuk praktik cuci tangan dengan sabun. Dimulai dengan membasahi tangan, lalu meletakkan sabun di telapak tangan dan gosok telapak tangan. Baru kemudian kedua punggung tangan, sela – sela jari tangan, kedua buku – buku jari tangan bergantian dan gosok kedua ibu jari tangan bergantian. Terakhir kedua pergelangan tangan bergantian, lalu keringkan pakai lap tangan. Tidak ketinggalan Pj. Kepala Desa Sendang pun ikut memberi contoh cuci tangan. Hal ini ia lakukan agar selalu diingat oleh anak-anak dan nantinya akan menjadi kebiasaan yang baik.
"Tidak hanya menjadi kewajiban Pemerintah Desa maupun TP PKK, tetapi juga perlu diperhatikan secara serius pula oleh guru di sekolah, orangtua murid, dan murid bersangkutan. Kunci terpenting yang perlu disadari bersama adalah, lebih baik mencegah daripada mengobati,” ungkap Sri Hartati, salah satu pengurus TP PKK Desa Sendang.
Selesai praktik cuci tangan, anak-anak diajak untuk makan kue bersama. Dengan pendekatan semacam ini tentu sosialisasi cuci tangan akan mudah diingat oleh anak-anak TK Sendang III dan akan menjadi kebiasaan mereka untuk menjaga kesehatan. (admin-edi)