PENDAHULUAN
Pandemi covid 19 sudah berlangsung hampir 2 tahun ini, dampak yang terjadi selain faktor kesehatan masyarakat yang terganggu juga terjadi pada kelesuan ekonomi yang luar biasa akibat dari pembatasan mobilitas warga. Tutupnya beberapa sektor usaha maupun tempat pariwisata, berdampak pula tidak menentunya penghasilan di tingkat masyarakat. Desa Sendang salah satu yang terdampak dari pandemi covid 19, selain faktor kelesuan ekonomi juga ancaman monyet ekor panjang yang mengganggu tanaman semusim yang dikelola warga mengalami gagal panen yang signifikan. Penutupan Waduk Gajah Mungkur yan direncanakan ditutup selama 2 tahun untuk dilakukan revitalisasi penataan kawasan wisata sedikit banyak akan mengganggu ekonomi masyarakat desa sendang yang mengandalkan perdagangan di tempat pariwisata.
[caption id="attachment_9198" align="aligncenter" width="300"]
Didampingi PPL Dinas Pertanian[/caption]
Pelajaran menarik yang bisa diambil dari kasus pandemi ini adalah budaya konsumtif warga khususnya pemenuhan sayur dan lauk-pauk keluarga mulai bisa ditekan karena keterbatasan ekonomi. Tidak dimilikinya atau berkurangnya penghasilan masyarakat, perlu dilakukan antisipasi jangka pendek dengan mendorong ketahanan pangan keluarga. Asupan gizi bagi keluarga perlu di dorong agar masyarakat bisa melakukan secara mandiri dalam pemenuhannya tanpa harus mengeluarkan biaya dan bisa mengandalkan dari pengembangan tanaman sayur dan pengembangan peternakan.
[caption id="attachment_9197" align="aligncenter" width="300"]
Terletak di Dsn Kembang[/caption]
Gagasan Ketahanan Pangan yang di rancang ini akan lebih mendorong sebuah model ketahanan ekonomi keluarga dalam pemenuhan asupan gizi keluarga secara harian, dan akan menjadi sebuh proses pendidikan ke masyarakat akan pentingnya kedaulatan pangan. Diharapkan dari proses modeling ini, bisa direplikasikan ke dusun-dusun lainnya, agar masyarakat mampu menekan biaya pengeluaran seminimal mungkin dan bisa berdampak masyarakat bisa sejahtera.
[caption id="attachment_9196" align="aligncenter" width="300"]
Pembuatan Media Tanam[/caption] Tujuan Kegiatan Tujuan Jangka Pendek
- Tersedianya laboratorium tanaman sayuran, dan kolam ikan sebagai upaya pemenuhan asupan gizi keluarga dengan pemanfaatan lahan pekarangan.
- Tersedianya pusat belajar yang mampu dikelola masyarakat baik dalam penyediaan pupuk organik, model budidaya tanaman sayur dan pemanfaatan barang bekas sebagai media tanam untuk pengurangan limbah plastik.
- Munculnya kesadaran kolektif d di tingkat masyarakat, untuk optimalisasi lahan pekarangan untuk pengembangan berbagai tanaman sayuran sebagai upaya ketahanan pangan.
- Munculnya rintisan ekonomi kelompok untuk tanaman sayur yang mampu memenuhi kebutuhan restoran dan warung makan di sekitar desa.
[caption id="attachment_9195" align="aligncenter" width="300"]
Inovasi Ibu-ibu Kampung KB[/caption] Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang akan lebih diarahkan pada rencana desa untuk pengembangan wisata desa, dimana dusun kembang merupakan wilayah strategis yang merupakan jalur menuju ke puncak Joglo sebagai salah satu andalan wisata desa. Adapun tujuan jangka panjang adalah sebagai berikut :
- Tersedianya kurikulum pembelajaran dalam pemanfaatan barang bekas, optimalisasi lahan dan pengembangan tanaman sayuran sebagai destinasi wisata edukasi yang direncanakan BUMDES.
- Tersedianya rintisan oleh-oleh yang dikelola kelompok baik dari sisi sayuran, dan pengembangan tanaman hias, pada saat destinasi wisata dibuka kembali.
- Tersedia spot selfie berbasis tanaman sayur dan tanaman hias untuk mendukung daya tarik wisata.
[caption id="attachment_9194" align="aligncenter" width="300"]
Memanfaatkan bahan bekas[/caption] Kolaborasi Kegiatan
Kegiatan ini di inisiasi dan kolaborasi beberapa pihak sesuai kapasitasnya masing-masing, diharapkan dengan konsep manajemen keroyokan ini gagasan ketahanan pangan bisa menjadi sebuah gerakan di tingkat masyarakat sebagai upaya pemenuhan gizi keluarga. Adapun dalam kegiatan ini yang terlibat adalah sebagai berikut :
- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, dalam hal ini adalah Pendamping Lapangan Keluarga Berencana Kecamatan Wonogiri.
- Dinas Pertanian, dalam hal ini adalah Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Wonogiri.
- Pemerintah dan masyarakat Desa Sendang, khususnya masyarakat dusun kembang sebagai kampung KB.
- Yayasan Jala Lentera (Jalatera) kota Surakarta.
- Yayasan Kota Kita Surakarta.