WONOGIRI - Cuci tangan pakai sabun adalah pilar kedua dalam sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM. Hal tersebut disampaikan dr. Pitut Kristiyanta Nugraha, MM, Kepala UPTD Puskesmas Wonogiri 1 karena bertepatan pada tanggl 15 oktober adalah peringatan hari cuci tangan pakai sabun sedunia. Pengumuman dijadikannya tanggal 15 oktober sebagai hari cuci tangan sedunia karena pada saat itu, 15 Oktober 2008 dilakukan pertemuan tahunan air sedunia (Annual world water week) di Stockholm, Swedia seiring dengan penunjukan tahun 2008 sebagai tahun internasional sanitasi oleh Rapat Umum PBB.
[caption id="attachment_3732" align="aligncenter" width="300"]
Bidan Sri Ernawati saat memberikan sosialisasi CTPS bagi kader kesehatan (Dokumen desa.id - Foto : Mbing)
[/caption]
Dengan adanya hari cuci tangan pakai sabun sedunia diharapkan akan memperbaiki tingkat derajat kesehatan pada umumnya dan perilaku hidup bersih dan sehat. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun sedunia khususnya di wilayah UPTD Puskesmas Wonogiri 1 adalah dengan upaya memobilisasi masyarakat dalam mencuci tangan mereka menggunakan sabun. “Cuci tangan pakai sabun sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia,” kata dr. Pitut.
[caption id="attachment_3733" align="aligncenter" width="300"]
Para kader kesehatan saat melakukan kampanye CTPS (Dokumen desa.id - Foto : Mbing)
[/caption]
Ia juga menyampaikan bahwa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri 1, kampanye gerakan cuci tangan pakai sabun akan diadakan pada institusi pendidikan terutama pendidikan pada anak usia dini dan TK. Hal ini dilakukan sebagai pengenalan sedini mungkin terhadap anak-anak tentang perilaku hidup sehat. “Selain itu juga diadakan lomba cerdas tangkas antar kader kesehatan yang salah satu materinya adalah cuci tangan pakai sabun,” tambah dr. Pitut.
dr. Pitut yang mengutip dari sumber badan kesehatan dunia, juga menambahkan salah satu tujuan dari kampanye CTPS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wonogiri 1 adalah sebagai upaya penurunan angka kematian untuk anak-anak. Dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya di seluruh dunia sebagai akibat dari kurangnya akses air bersih, sarana sanitasi dasar dan pendidikan kesehatan. Beban pembiayaan yang harus ditanggung karena sakit dapat dikurangi dengan melakukan perubahan perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen. (admin-Mbing)