WONOGIRI – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial yang disalurkan secara non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui rekening bank selanjutnya digunakan untuk membeli bahan pangan yang telah ditentukan yaitu beras dan telur. Elektronik Warung Gotong Royong yang selanjutnya disebut E-Warong adalah agen bank, pedagang/pihak lain yang telah bekerjasama dengan bank penyalur dan ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian Bantuan Sosial oleh penerima Bantuan Sosial bersama bank penyalur.
[caption id="attachment_3111" align="aligncenter" width="300"]
Rini Widati membuka bimtek bagi petugas E-Warong di Bappeda, Rabu 19/9/2018 (Foto : Agung)
[/caption]
Hal tersebut diungkapkan Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, Rini Widati saat membuka bimtek bagi petugas E-Warong di Aula Graha Perencanaan Lantai 3 Kantor Bappeda Kabupaten Wonogiri, Rabu (19/9/2018). Bimtek tersebut diikuti petugas E-Warong dari 7 kecamatan di Kabupaten Wonogiri yakni Wonogiri, Selogiri, Wuryantoto, Ngadirojo, Ngadirojo, Girimarto, Sidoharjo, dan Tirtomoyo. Rini Widati juga menjelaskan, Kementerian Sosial (Kemensos) RI pada tahun 2018 ini akan menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke 217 kabupaten/kota di Indonesia dengan total 10 juta jiwa penerima, termasuk Kabupaten Wonogiri. Selain itu ada pula Bantuan Sosial Beras Untuk Rakyat Sejahtera (Bansos Rastra).
[caption id="attachment_3112" align="aligncenter" width="300"]
Para petugas E-Warong dari 7 kecamatan ikuti bimtek di Bappeda (Foto : Agung)
[/caption]
Lanjutnya, perbedaan program Rastra dengan Bansos Rastra dan BPNT yaitu jika Program Rastra Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan 15kg beras dengan biaya tebus sebesar Rp24 ribu maka untuk Bansos Rastra masyarakat mendapatkan 10kg tanpa biaya tebus. “Sedangkan untuk BPNT, masyarakat mendapatkan bantuan non tunai Rp110 ribu/bulan untuk membeli bantuan pangan di pedagang bahan pangan yaitu E-Warong (Elektronik Warung Gotong-Royong) yang bekerjasama dengan bank penyalur. Bantuan itu tidak bisa diambil uang cash, harus dibelikan bahan pangan yakni beras dan telor,” terangnya.
[caption id="attachment_3114" align="aligncenter" width="300"]
Dwiki dari Bank BNI menyampaikan materi terkait agen 46 saat bimtek bagi petugas E-Warong di Bappeda (Foto : Agung)
[/caption]
Terkait agen E-Warong, Dwiki, petugas dari divisi jaringan bank BNI, menjelaskan penunjukkan dan pengawasan E-Warong dilakukan pihak bank. Diharapkan nantinya, E-Warong tersebut seperti ATM yang berisikan beras dan telur. Bantuan tersebut akan ditransfer ke rekening penerima setiap tanggal 25. Sehingga kebutuhan bahan pokok tersebut dapat terpenuhi dengan sekali gesek. Bahkan ada fitur-fitur lain yang bisa dilakukan di E-Warong seperti pembayaran pulsa, tarik tunai dll. Saat bimtek, Dwiki dan Bayu sebagai petugas divisi jaringan bank BNI memberikan panduan kepada peserta terkait cara pengisian form pendaftaran sebagai agen BNI 46.
Rencananya Distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada KPM dan Launching BPNT akan dilaksanakan Bulan Oktober mendatang. Saat ini untuk penyaluran BPNT di Kabupaten Wonogiri telah disiapkan pendamping yang terdiri atas 1 orang Koordinator Tenaga Kerja Sosial (TKS) beserta 25 Koordinator Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), 2 orang koordinator Program PKH beserta Pendamping Supervisor 3 orang, Operator 8 orang, Pendamping Sosial 146 orang. (admin)