Salah satu penyakit yang diderita pasien dan berkunjung ke UPTD Puskesmas Wonogiri 1 adalah penyakit batuk. "Karena batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi tenggorokan karena adanya lendir (dahak), makanan, debu, asap, atau yang lainnya," kata Aris Sunarto, salah satu paramedik di UPTD Puskesmas Wonogiri 1, yang mengelola program penyakit Tuberkolusis (Tb).
[caption id="attachment_3072" align="aligncenter" width="300"]
Sejak kecil anak sudah dididik untuk beretika ketika batuk atau bersin (Foto : Admin)
[/caption]
Selanjutnya Aris Sunarto mengatakan apapun jenis batuk, tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Nah, jika kita terpaksa batuk, maka kita harus pandai-pandai mensikapinya, agar orang lain disekitar kita tetap nyaman dan tidak terganggu batuk kita. Dan tentunya ada etika batuk yang harus kita terapkan, adapun langkah etika batuk yang benar adalah : pertama berpaling dari orang disekitar kita, tutup hidung dan mulut, kita bisa gunakan tisu, sapu tangan atau lengan dalam baju, setiap kita merasa ada dorongan batuk. Yang kedua segera buang tisu ke tempat sampah, dan yang ketiga tinggalkan ruang sekitar kita, serta cuci tangan di kamar kecil atau menggunakan gel cuci tangan. Keempat selalu gunakan masker.
[caption id="attachment_3073" align="aligncenter" width="207"]
Aris Sunarto Pengelola Program Penyakit Tuberkulosis UPTD Puskesmas Wonogiri 1(Foto : Admin)
[/caption]
Dengan kita menerapkan etika batuk, maka kita dapat mencegah penularan penyakit dan suatu tindakan yang membuat rasa aman serta nyaman disekitar kita. Adapun tujuan etika batuk adalah : mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas atau droplets, mencegah penularan mikroorganisme dan membuat aman dan nyaman pada orang disekitar kita. "Bagaimana, apakah kita masih mau batuk dengan tanpa etika batuk…?," kata Aris Sunarto (artikel warga - mBinG)