WONOGIRI – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gantole 2018 digelar di Puncak Joglo, Desa Sendang, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Selasa-Sabtu (4-8/9). Kejurnas ini mempertemukan atlet dari sepuluh provinsi di Indonesia.
[caption id="attachment_3050" align="aligncenter" width="300"]
Kejurnas Gantole Race to Goal Seri 1 di Puncak Joglo, Sendang (Dok.desa.id - foto : Agung)
[/caption]
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Tengah, Susetiyoko Achmad mengatakan, Kejuaraan Nasional Gantole Race To Goal atau cross country terbatas digelar di Wonogiri dan Semarang. Peserta berasal dari tiap-tiap daerah yang memiliki kepengurusan pada tiap provinsi yang akan digunakan sebagai akumulasi nasional.
Kejuaraan dibagi dalam dua kelas yakni kelas A dan B. Yang membedakan adalah spesifikasi pesawat, kelas A untuk layar ganda dan B untuk layar tunggal. Saat ini dunia gantole di Jawa Tengah masih pada tahap pembinan dan pengembangan. Untuk memasyarakatkan olahraga gantole bukan perkara mudah. Selain itu, peminat olahraga gantole tidak banyak. Ada beberapa pertimbangan diantaranya operasional, risiko, peralatan hingga pandangan bahwa gantole merupakan olahraga ekstrem.
[caption id="attachment_3051" align="aligncenter" width="300"]
Peserta melakukan persiapan pada Kejurnas Gantole Race to Goal Seri 1 di Puncak Joglo, Sendang (Dok.desa.id - foto : Agung)
[/caption]
Sebagai bentuk sosialisasi, FASI menggelar kejuaraan bertahap dan berkesinambungan agar masyarakat mengetahui bahwa olahraga gantole merupakan olahraga yang aman asalkan sesuai dengan prosedur. Di Wonogiri saat ini belum memiliki atlet gantole yang profesional. “Dulu Wonogiri memiliki atlit gantole, namun dengan alasan pekerjaan ia pindah ke Jakarta. Memang saat ini atlet belum dapat dijadikan sebagai mata pencaharian, masih sebatas hobi atau sampingan saja,” ujar Susetiyoko.
[caption id="attachment_3052" align="aligncenter" width="300"]
Kejurnas Gantole Race to Goal Seri 1 di Puncak Joglo, Sendang (Dok.desa.id - foto : Agung)
[/caption]
Menurutnya lokasi landasan gantole terbaik di Jawa Tengah, di Indonesia bahkan dunia berada di Puncak Joglo Wonogiri dan Telomoyo Semarang. Namun, keduanya punya sisi kelemahan, Puncak Joglo mempunyai kelemahan pada area landing, kurang aman dan diperlukan penataan agar lebih optimal. Sedangkan di Telomoyo akses jalan menuju lokasi dalam keadaan rusak.
Direktur BUMDes Sendang Pinilih, Sukamto, sangat mendukung dengan adanya kejuaraan gantole di Puncak Joglo yang digelar FASI Jateng. Ia menambahkan, landing area di Waduk Gajah Mungkur akan bergeser ke sebelah timur untuk menghindari pepohonan yang dapat menimbulkan turbulensi agar lebih aman. Rencananya penutupan lomba akan diadakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri. (admin)