Sendang-wonogiri.id │ Wonogiri Creative Festival (WCF) merupakan suatu event yang diharapkan mampu membangkitkan iklim kreatif di Kabupaten Wonogiri. Konsep acara Wonogiri Creative Festival adalah mengadakan sebuah festival kreatif di Wonogiri, sebagai platform insan kreatif di Kabupaten Wonogiri sekaligus tempat untuk bertukar ilmu dan pengalaman tentang industri kreatif bagi para pemuda, pebisnis industri kreatif, penggiat kreatif, dan para seniman yang menjadikan kreatifitas sebagai ajang untuk menunjukkan eksistensi diri.
[caption id="attachment_2957" align="aligncenter" width="300"]
33 tenant industri kreatif ikuti Wonogiri Creative Festival (WCF) 2018 (Foto : Agung)
[/caption]
Act for Wonogiri Social Movement (AWSM) selenggarakan Wonogiri Creative festival (WCF) selama dua hari (25-26 Agustus 2018), bertempat di Gedung Giri Purna Bhakti, Komplek GOR Wonogiri. Menurut penuturan Wahyu Setya Budi, selaku ketua penyelenggara, bahwa acara Wonogiri Creative Festival ini diikuti 33 tenant industri kreatif di Kabupaten Wonogiri. Mulai usaha kuliner, fashion, kerajinan hingga produk dari BUMDes.“Setelah kerajinan kulit kami menjadi souvenir resmi Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, saat ini banyak pesanan,” kata Retno Lawiyani, dari Asto Kenyo art and handycraf house, salah satu peserta WCF 2018.
[caption id="attachment_2958" align="aligncenter" width="300"]
Asto Kenyo art and handycraft house, produsen souvenir resmi Asian Games 2018, ikuti WCF 2018(Foto : Agung)
[/caption] [caption id="attachment_2960" align="aligncenter" width="300"]
BUMDES Giri Jaya Abadi Girimarto dengan produk susu fermentasi di stand WCF 2018 (Foto : Agung)
[/caption]
Acara pada hari pertama, Sabtu (25/8/2018) yaitu Talkshow interaktif dengan tema “Membangun Iklim Berwirausaha melalui Trend Kreativitas Milenial.” Pembicara talkshow interaktif ini adalah Farid Stevy (Seniman, Creative Preneur), Muchus Budi Rahayu (Pengamat Literasi Digital dari detik.com), dan Verawati Joko Sutopo (Women Preneur). Talkshow interaktif ini dipimpin oleh moderator Anang Hardiyanto.
[caption id="attachment_2962" align="aligncenter" width="300"]
Tas Kreatif dari Desa Wonoharjo, Wonogiri di stand WCF 2018 (Foto : Agung)
[/caption]
Selain talkshow, pada hari pertama WCF ini juga dimeriahkan penampilan peserta Wonogiri Unjuk Bakat, Beat Finder, Sanggar Tari Sahwahita, Wonogiri Jimbe Community dan juga Duakustik. Tampil pula seniman cilik, Panji Cayapata Siladri (6th) dari TK Negeri Pembina Kec. Nguntoronadi dengan geguritannya yang berjudul “Dolan Wayah Sore”, mampu memukau pengunjung karena keberaniannya berinovasi diatas panggung.
[caption id="attachment_2959" align="aligncenter" width="300"]
Panji Cayapata Siladri (6th) dari TK Negeri Pembina Kec. Nguntoronadi tampil dipanggung WCF (Foto : Agung)
[/caption]
Hari kedua Wonogiri Creative Festival, Minggu (26/8/2018) adalah Music Festival, dengan Bintang tamu Fiersa Besari X Kerabat Kerja, juga dimeriahkan oleh Sisi Selatan, Vloska, Penak e Piye Reggae, serta OM PNS. Pada hari kedua WCF ini juga menampilkan Peserta Wonogiri Unjuk Bakat, MUM C (Magician Performance), 7PM Dance Performance, serta Rou Romano Performance.
[caption id="attachment_2961" align="aligncenter" width="300"]
ABM pamerkan Bus Merchandise di stand WCF 2018 (Foto : Agung)
[/caption]
Wahyu Setya Budi juga menyampaikan bahwa hasil dari penjualan tiket Wonogiri Creative Festival Tahun 2018 ini seluruhnya akan digunakan untuk membangun Rumah Kreatif di Kabupaten Wonogiri. “Rumah Kreatif nantinya akan menjadi suatu wadah bagi insan-insan kreatif di Kabupaten wonogiri untuk menunjukkan karya-karyanya, bertukar ilmu dan pengalaman sehingga dapat mewujudkan iklim kreatif di Kabupaten Wonogiri,” tandasnya. (admin-wcf)