sendang-wonogiri.id │ Ada rasa bahagia sekaligus kesedihan disaat hari raya Idul Fitri seperti saat ini. Kebahagian kita karena menjadi pemenang setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan, dan kesedihan kita karena ditinggalkan oleh bulan suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan.
Momentum lebaran adalah menjadi moment untuk lebih waspada bagi penderita penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asam urat, kolesterol maupun ibu hamil. Tanpa terkecuali kita mesti lebih selektif dalam memilih menu makanan selama lebaran, yang biasanya banyak mengandung santan, lemak, dan gula. Selain pola makan yang perlu diperhatikan selama lebaran, juga diperlukan untuk tetap menjaga aktifitas fisik atau olahraga. Dengan Pola Hidup sehat lebih pada keseimbangan antara makanan, minuman yang menyehatkan juga pola istirahat dan olahraga yang cukup.
[caption id="attachment_2194" align="aligncenter" width="199"]
Dwi Rahmanti, SKM pelaksana program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Wonogiri 1 (Foto : Mbing)
[/caption]
Berikut beberapa tips hidup sehat selama lebaran yang disampaikan oleh Dwi Rahmanti, SKM pelaksana program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Wonogiri 1. Yaitu hindari makanan yang diawetkan, tidak memilih makanan yang instan, pilihlah bahan makan yang masih segar, perhatikan kemasan produk atau label secara seksama terutama tanggal kadaluwarsa dan kandungannya serta keutuhan bentuk wadahnya, dan jika memilih seafood upayakan yang masih hidup atau paling tidak masih kelihatan segar.
Selain itu menurut Dwi Rahmanti ada beberapa yang perlu diperhatikan, yang pertama adalah selama menjalankan ibadah puasa sebulan, tubuh kita telah menjalani proses pengeluaran racun (detoksifikasi), oleh karena itu tubuh kita membutuhkan penyesuaian kembali terhadap makanan maupun minuman yang kita konsumsi. Hindari untuk memaksakan tubuh kita makan dengan porsi makan yang berlebih, berhentilah sebelum kenyang, dan mulailah sebelum lapar. Karena tubuh kita perlu beradaptasi kembali dengan pola waktu makan seperti saat sebelum puasa. Secara bertahap, kembalilah pada pola makan dengan porsi kecil dengan frekuensi 3 kali sehari.
[caption id="attachment_2368" align="aligncenter" width="283"]
Perbanyak makan sayuran dan buah
[/caption]
Yang kedua membatasi konsumsi makanan yang bersantan dan berminyak, seperti opor, gulai, rendang, kare dan sejenisnya, karena kandungan santan dan minyaknya mengandung lemak jenuh atau lemak jahat yang tinggi. Makanan jenis ini akan membuat kadar LDL (kolesterol jahat) dalam darah kita melonjak melebihi HDL (kolesterol baik).
Yang ketiga sajikan menu selain makanan tersebut seperti nasi merah, roti gandum juga pasta. Karena jenis makanan ini cocok bagi yang mereka memiliki riwayat penyakit diabetes. Kita juga bisa hidangkan menu gado-gado atau sayuran segar maupun lalapan, juga sediakan makanan dengan protein tinggi seperti telur, tahu dan tempe. Selanjutnya yang keempat adalah mengatur jadwal makan. Dengan konsumsi sedikit kudapan diantara waktu sarapan, makan siang dan makan malam. Yang perlu diperhatikan adalah batasi kudapan khas Lebaran yang mengandung gula, lemak, karbohidrat, dan kalori tinggi.
Yang kelima dianjurkan makanan disajikan dengan direbus, kukus, atau dibakar tanpa minyak. Seandainya menggunakan minyak, pilihlah minyak zaitun daripada minyak biasa atau mentega, dan kita juga bisa menganti santan dengan susu kedelai atau susu rendah lemak, serta perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya serat sehingga dapat menyerap dan mengimbangi kandungan kolesterol dalam tubuh, dan juga melancarkan sistem pencernaan. Yang keenam adalah menghindari softdrink atau minuman manis lainnya. Jika ada es krim, konsumsi dalam porsi kecil, atau sebaiknya pilih minum teh, kopi atau jus jeruk untuk menetralisir lemak serta konsumsi air putih yang cukup.
Yang ketujuh adalah lakukan aktifitas fisik dengan olahraga ringan, untuk membakar kalori yang ada dalam tubuh setelah kita makan. Dan setelah hari lebaran usai, mari kita kembali ke pola hidup yang lebih sehat, pola makan yang seimbang dan olahraga sesuai kebutuhan, serta istirahat yang cukup demikian seperti yang disampaikan Dwi Rahmanti. (Kontributor Mbing)