WONOGIRI, sendang-wonogiri.id - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Wonogiri diselenggarakan Selasa (29/3/2021) di ruang Khayangan kompleks Setda Kabupaten Wonogiri. Musrenbang tahun 2021 ini sebagai salah satu tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 Kabupaten Wonnogiri. Pada acara yang digelar secara virtual melalui zoom meeting tersebut, beberapa hal yang menjadi prioritas program Pemkab Wonogiri salah satunya adalah pengentasan kemiskinan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri, Haryono menyampaikan ada enam prioritas pembangunan di Kabupaten Wonogiri tahun 2022. Prioritas pertama adalah percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran menuju angka satu digit. Kedua, pemantapan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia menuju indeks pembangunan manusia yang mampu bersaing di kancah nasional dan internasional. Prioritas ketiga adalah pembangunan lainnya adalah pengelolaan potensi lokal asli daerah yang kuat dan mandiri. Keempat, meningkatkan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan hidup dan resiko bencana menuju hilirisasi potensi lokal menjadi hasil atau produk yang berhasil menembus pasar nasional dan dunia. Kelima, pemantapan infrstruktur sarana dan prasarana dasar untuk mendorong pembangunan ekonomi, dan keenam pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah dan perbaikan kapasitas menuju indeks reformasi birokrasi yang tinggi.

[caption id="attachment_8174" align="aligncenter" width="300"]

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo saat Musrenbang di ruang Khayangan komplek Setda Kabupaten Wonogiri, Selasa (29/3/2021).

[/caption]

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan pada Musrenbang kali ini permasalahan ekonomi menjadi hal krusial. Dalam empat tahun terakhir perekonomiam Kabupaten Wonogiri menunjukkan mengalami kenaikan. Meski demikian situasi pandemi ini menyebabkan kontraksi yang besar bagi sendi-sendi perekonomian di Kabupaten Wonogiri.

“Di situasi pandemi ini, ada kontraksi yang begitu besar di bidang perekonomian. Pada awal kepemimpinan kmi di tahun 2016, angka kemiskinan masih di angka 13,12 persen. Di akhir tahun 2019 sudah menuju angka 10,25 persen. Namun gejolak pandemi menyebabkan angka kemiskinan naik lagi menjadi 10,86 persen,” katanya.

Bupati menargetkan selama masa kepemimpinannya di periode kedua ini, kemiskinan dapat ditekan dan diturunkan hingga satu digit. Bupati juga menyampaikan bahwa program-program yang sudah berjalan dan berdasar hasil evaluasi menunjukkan hasil maksimal akan dilanjutkan, sementara program-program yang berjalan namun belum maksimal akan dilakukan evaluasi bersama. Bupati meyakini dengan teknik perencanaan yang sistematis dan monitoring serta evaluasi yang tepat, pembangunan Wonogiri akan menunjukkan hasil yang signifikan. “Kami mengajak semua pihak untuk menuju tahun 2022 dengan optimis. Usulan-usulan pemikiran strategis harus merepresentasikan komitmen kita bersama, harus menjadi satu visualisasi, aktualisasi kepada niatan kita bersama yaitu demi kemajuan Wonogiri,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung terbatas tersebut dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri, Ketua DPRD Kabupaten Wonogiri, Forkopimda, Para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati, Kepala Badan, Dinas, Kantor, ketua TP PKK, dan Unsur dari Instansi Vertikal di Kabupaten Wonogiri. Sedangkan yang mengikuti Musrenbang Kabupaten Wonogiri 2021 secara daring yaitu para anggota DPRD, Camat yang mengikut sertakan Kepala Desa dan Lurah, Perwakilan Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Karang taruna, Para Kepala Bagian Setda, Direktur BUMN dan BUMD, Ketua Organisasi Profesi, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat, Ketua Partai Politik, serta Perwakilan Difabel dan Forum https://papertyper.net Anak.

(SIKP_kominfowng)