WONOGIRI, sendang-wonogiri.id – Last Post, Fenomena alam yang tak biasa terjadi di sekitar Waduk Gajah Mungkur (WGM), Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Rabu (20/1/2021) sekitar pukul 15.30 WIB. Ada yang menyebutnya Puting Beliung, ada pula yang menyebut tornado air. Warga lokal mengenalnya sebagai Cleret Taun. Istilah sains-nya adalah Water Spout.
[caption id="attachment_7777" align="aligncenter" width="300"]
Angin puting beliung atau penduduk lokal mengatakan sebagai “Cleret Taun” terjadi di perairan WGM, Rabu (20/1/2021) (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
Fenomena itu sempat direkam oleh beberapa warga yang melihatnya secara langsung. Puting beliung tampak begitu jelas terekam kamera dan sempat mengejutkan warga sekitar. Awan hitam tampak cukup mengerikan. Tayangan video memperlihatkan peristiwa tersebut. Kemudian dibagikan di media sosial dan beberapa waktu lalu sempat viral.
Selain itu juga beredar video seorang nelayan yang sedang mencari ikan dan segera menjauh ketika melihat puting beliung muncul di tengah perairan WGM Wonogiri. Kepala Desa Sendang, Sukamto Priyowiyoto, membenarkan adanya fenomena itu yang terjadi di desanya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
[caption id="attachment_7778" align="aligncenter" width="300"]
Angin puting beliung yang terjadi di perairan WGM hampir menimpa karamba jala apung warga. (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
Kejadian yang sempat menghebohkan dan mambuat panik warga itu terjadi sebelum hujan mengguyur area itu. Setelah fenomena itu muncul, hujan deras mengguyur. Salah seorang warga Dusun Godean, Anto (43th) yang wilayahnya berbatasan langsung dengan perairan WGM mengatakan bahwa ia melihat fenomena Cleret Taun sudah beberapa kali, terakhir 1 Maret 2018, namun yang terjadi kemarin (Rabu, 20/1/2021) yang terbesar.
[caption id="attachment_7779" align="aligncenter" width="300"]
Angin puting beliung yang terjadi di perairan WGM, Rabu (20/1/2021) diabadikan oleh warga melalui ponselnya. (Dokumen desa.id – foto : Anto)
[/caption]
"Fenomena itu terjadi sebelum hujan. Pusaran itu berlangsung sekitar 20 menit," kata Sukamto yang sempat merekam fenomena tersebut dengan handphonenya.
Sukamto mengatakan, pusaran angin itu hanya terjadi di perairan WGM, tepatnya di dekat karamba jala apung. Sehingga kawasan permukiman warga tidak terdampak. "Alhamdulillah tidak ke permukiman warga, semua aman. Saat ini cuacanya ekstrim. Kami harap masyarakat tetap waspada," pungkas Sukamto.